Tampilkan di aplikasi

Kawis Krisant, dalam 2 bulan, kampung kumuh jadi kampung wisata

Tabloid NOVA - Edisi 1556
22 Desember 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1556

Layaknya kehidupan warga pada umumnya, saat memasuki kampung ini terlihat warga tengah sibuk beraktivitas.

NOVA
Lukisan pemukiman warna-warni nan indah seakan memanggil pengunjung untuk segera bertamu ke sana. Dan sajian utamanya, bukan hanya menyediakan lahan berfoto bersama, melainkan juga tempat menginap di rumah warga sekitar sambil menyantap makanan khas yang dimasak langsung oleh mereka.

Semua keseruan itu dapat ditemui di Kampung Wisata Kreatif Sampah Terpadu, Mataram, NTB. Siapa mengira kampung ini sebelumnya terbilang kumuh, penuh sampah, dan juga bau. Ide kreatif Aisyah Odist yang merasa “gerah” melihat keadaan kampungnya yang sejak dulu sangat tak enak dilihat mata, membuahkan hasil.

Aisyah Odist tak bekerja sendiri. Ia bergotong royong bersama ratusan warga sekitaran Selaparang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB. Bentuk kreatif apa yang mereka lakukan? Mereka mengubah kampung kumuh itu menjadi tempat yang indah di pandangan mata dan nyaman dirasakan raga. Membuat pengunjung yang datang merasa betah berada di sana.

Enam sektor. Dimulai pada Oktober 2016, Aisyah mulai merundingkan kepada warga lain agar mau membantunya mengubah wajah desanya. Namun baru pada Juni lalu, para warga mulai membangun kembali pemukiman itu menjadi desa indah yang kini dikenal dengan sebutan Kampung Wisata Kreatif Sampah Terpadu atau disingkat Kawis Krisant.

“Selama hampir dua bulan kami menyulap kampung ini bersama-sama. Hasilnya, begitu baru diresmikan, pengunjung pun langsung ramai berdatangan. Mereka heran karena kampung ini sudah berubah total,” ujar Aisyah. Kini, kampung Selaparang tak lagi berantakan dan kumuh. Semua telah tertata rapi.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI