Tampilkan di aplikasi

Upacara kebo ketan, aksi seni demi lingkungan dan kedamaian

Tabloid NOVA - Edisi 1556
22 Desember 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1556

Sendang Marga dan Sendang Ngiyom mengalirkan air kehidupan bagi warga Desa Sekaralas dan Sekarputih di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

NOVA
Pada era reformasi 1998-1999, ratusan hektar area di Hutan Begal, Ngawi, Jawa Timur, menjadi gundul karena dijarah massa. Menyikapi kerusakan parah tersebut, Minggu pagi pada hari ketiga Desember 2017, masyarakat desa di lereng Gunung Lawu menggelar aksi seni berupa upacara Kebo Ketan.

Menurut Bramantyo Prijosusilo, sang penggagas acara, tujuan upacara ini adalah sebagai penyelamatan budaya dan ekologi yang dilakukan melalui seni dan budaya. Mengambil tema “Penawar Racun Divide et Impera”, aksi seni dibuat sebagai sarana mempererat kembali ikatan sosial masyarakat. Patung Kebo Ketan ini merupakan karya kolaboratif antara pelukis Djoko Pekik dengan perupa Heri Dono.

Dikawal pasukan keraton. Dalam balutan budaya Jawa, patung Kebo Ketan diarak mulai dari Sendang Marga menuju lapangan desa Sekarputih, berjarak 3 kilometer. Bunyi tetabuhan mengiringi arakarakan Kebo Ketan dengan kawalan bregada atau pasukan tradisional Keraton Yogyakarta.

Semerbak aroma bakaran kemenyan pun menambah sakral upacara ini. Sesampainya di lapangan desa Sekarputih, tarian ritual seniman gerak rohani Suprapto Suryodarmo dan Arahmaiani menyambut Sang Kebo Ketan. Pelepasan sepasang perkutut ke alam bebas dilakukan. Usai membaca doa, aktor Otig Pakis menyembelih sang Kebo Ketan dengan sebilah keris.

Peserta upaca Kebo Ketan mendapat bagian hidangan wajik ketan yang berwarna merah, dan jadah ketan yang berwarna putih. Ini merupakan doa permohonan dalam bentuk makanan. Doa agar segenap warga negara hidup dalam kehangatan hingga menjadi penawar racun divide et impera.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI