Tampilkan di aplikasi

Mencela orang lain = Menghina diri sendiri

Tabloid NOVA - Edisi 1593
8 Oktober 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1593

Sekitar 91 persen wanita tak puas dengan bentuk tubuh sendiri. Tapi nyaris 100 persen kita justru mencela bentuk tubuh orang lain.

NOVA
Sejak kita kecil, ibu selalu mengatakan, “Tubuhku adalah punyaku.. tubuhmu ya punyamu.” Maksud ibu jelas: kita harus bangga dan peduli dengan tubuh sendiri—tak perlu mengurusi tubuh orang lain.

Sejak dulu, nenek juga suka menasehati, “..kalau mau Tuhan dengan mudah menciptakan semua orang sama cantiknya, sama gantengnya. Tapi kenapa kita semua berbeda, pasti Tuhan tahu yang terbaik buat kita.”

Tapi walaupun begitu—padahal baru di kelas 1 SD—kita suka cekikikan melihat Rosa yang ndut, dan rasanya pingin mengacakacak rambut keriting keriwil Maria, anak kelas sebelah. Dan, hati rasanya sebal terus—gara-gara mungil kita jadi enggak bisa masuk tim basket SMA.

Dan kini, mencela, menghujat bentuk tubuh orang lain, juga tubuh sendiri, tak juga hilang dari perilaku kita. Body shaming, seolah menjadi lumrah—jika tak bisa dibilang jadi kebiasaan, bahkan kerap jadi tren di pergaulan sehari-hari.

“Yang bikin sakit hati paling yang ngatain tinggi badan aku, sih. Karena kan aku kecil. Jadi setiap aku foto, misalnya sama artis-artis lain, atau foto sama teman-teman pasti aku di foto itu paling kecil,” keluh Prilly Latuconsina kepada NOVA, belum lama ini.

Sebelumnya, Iko Uwais bahkan sempat “mencak-mencak” gara-gara Audi Item, istri tercintanya itu diledek “melar” oleh beberapa warganet. Parahnya lagi, Demi Lovato, seleb Hollywood itu dikabarkan sempat dilarikan ke RS karena overdosis.

Konon, Demi sempat frustrasi karena kerap di-bully di medsos. Kita, mungkin dengan enteng bilang, “Ah itu kan sudah risiko mereka sebagai artis, publik figur.” Tapi, kenapa kita juga dengan enteng menyapa rekan yang sudah lama enggak ketemu.

”Eeh Mona, kemana aja baru keliatan. Kok sekarang kurusan sih?” Kata kita—yang selanjutnya—merengut melihat ukuran pinggang sendiri yang tak pernah mengecil. Kenapa kita bisa jadi begitu?
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI