Tampilkan di aplikasi

Asap rokok kian mengancam kesayangan kita

Tabloid NOVA - Edisi 1600
22 Oktober 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1600

Jika Anda sulit melepaskan kebiasaan merokok, sepertinya Anda mulai berpikir untuk merokok di tengah laut lepas atau di puncak gunung, sendirian. / Foto : ISTOCK

NOVA
Belum lama ini dunia hiburan tanah air kembali berduka. Komedian terkemuka Indonesia, Indro “Warkop” kehilangan Nita Octobijanthy, istri tercintanya. Nita meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru selama setahun terakhir. Di tengah duka ini, asap rokok yang disebut sebagai pencetus kanker paru-paru kembali mengepul.

Apakah mendiang sebelumnya seorang perokok? Jawabannya tak penting lagi. Toh efek negatif asap rokok bukan hanya memapar perokok aktif, tapi juga berimbas pada orang sekitar yang kerap disebut perokok pasif. “Asap rokok itu ada yang mainstream dan sidestream. Yang mainstream, yang diisap sama si perokok.

Sementara yang sidestream yang dihembuskan. Nah, yang sidestream itu juga mengandung zat-zat toksik,” jelas dr. Risky Akaputra Sp.P., dari Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas. Ya, seperti yang kita tahu di dalam rokok itu terdapat sekitar 4.000 lebih zat.

Ratusan zat di antaranya beracun dan puluhan di antaranya bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker. Seperti karbon monoksida, nikotin, benzena, dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) . Lantas, bagaimana seorang perokok pasif bisa terkena zat-zat berbahaya itu? “Orang yang merokok di dalam ruangan tertutup, seperti di dalam rumah, mobil, pasti akan meninggalkan polutan-polutan tadi.

Kalau di rumah bisa menempel di sofa atau di dinding rumah. Zat-zat itu tetap berada di situ, apalagi kalau ventilasinya enggak bagus,” ungkap dokter Rizky. Nah, zat-zat polutan ini yang berada dalam partikel-partikel di udara bisa masuk ke dalam paru-paru ketika kita menghirup udara. Lantas apa yang kemudian terjadi pada paru-paru?

Salah Menerjemahkan DNA

Paru-paru akan mengalami penurunan fungsi. Karena menurut dr. Rizky zat-zat polutan akan menyebabkan silia, bulu-bulu halus yang bertugas untuk membersihkan paru-paru menjadi tidak berfungsi. Silia tidak mampu lagi mempertahankan kebersihan paru-paru.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI