Salah satu momen tak terlupakan saat RSTKA berlabuh di Pulau Sapeken, Kabupaten Madura, Jawa Timur, Sabtu (6/4). Saat itu, air mata penduduk setempat bernama Laili Nur Azizah (26) langsung meleleh begitu mendengar lengkingan tangis bayinya, yang seketika menyeruak memenuhi ruang operasi RSTKA.
Perasaannya yang semula tegang, mendadak sirna dan berubah jadi suka cita. “Saking bahagiannya, tubuh saya seolah terbang melayang,” kata Laili ketika ditemui NOVA di ruang perawatan lanjutan di Puskemas Sapeken, Sumenep, Madura.
Lahiran di Kapal dengan wajah berbinar penuh kebahagiaan, Laili menceritakan bahwa hari itu enggak akan pernah terlupakan. Kehadiran anak pertama laki-lakinya melengkapi kebahagiaannya sebagai seorang ibu.
Ditemani kedua orangtuanya, Matlillah dan Siti Mariyam, serta mertua perempuannya Supiyah, Laili yang bertubuh mungil itu tak pernah menduga kelahiran anak pertamanya sangat istimewa dan jarang dialami ibu-ibu lain.
“Kelahiran anak lelaki saya ini sungguh spesial. Selain ditangani dokter-dokter spesialis yang baik, juga dilakukan di ruang operasi yang ada di dalam lambung kapal,” kata Laili tersenyum.
Laili yang seorang sarjana Komunikasi dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya tersebut mengisahkan, bahwa sejak awal hamil sampai menjelang kelahiran, kondisi kesehatannya baik-baik saja. Tak pernah ada masalah. Selama kehamilan, dokter puskesmas di tempat tinggalnya selalu melakukan pemeriksaan, dan menyampaikan berita jika janin yang dikandungnya normal dan sehat.
