Traveling = Investasi. Memang, sih, diperlukan tenaga ekstra ketika ingin cari tambahan penghasilan sembari liburan. Misalnya, harus siap repot mencari barang ketika usaha jastip dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk usaha open trip atau bikin itinerary.
Tapi jika tahu tips dan trik menjalankannya, liburan bisa jadi malah makin dahsyat dan berkesan. Pasalnya, dari usaha sampingan yang kita jalankan ini, bukan tak mungkin keuntungannya bisa bikin balik modal dana liburan, atau bahkan lebih.
Asal, tanamkan dulu niatan usaha sembari berlibur dalam benak Anda, ya. “Ketika kita mau traveling, kita harus punya mindset bahwa traveling itu adalah investasi. Itu saja di awal. Jadi kalau sudah begitu, niat untuk mengumpulkan uangnya ada.
Nah, kalau misalnya mindset-nya traveling cuma jalan-jalan, maka susah buka peluang,” ujar Rudy. Investasi, maksudnya? Saat kita berlibur kita bisa berinvestasi ilmu dan pengalaman untuk merancang usaha yang dekat dengan dunia traveling.
Katakanlah investasi lokasi-lokasi penjualan barang-barang unik untuk usaha jastip, atau tempat-tempat wisata antimainstream yang unik dan menarik sebagai rancangan usaha open trip dan jasa membuat itinerary.
Atau, jika usaha ingin langsung dimulai saat liburan pertama pun bisa. Misalnya dengan jastip. Nah, jika anda pandai mencari celah peluang memasarkan maka keuntungan bisa segera didapatkan saat pertama kali usaha sambil liburan.
“Kalau kita baru mulai buka jastip, mulai tanya ke teman-teman kita dengan metode-metode sederhana. Misalnya, kita buat grup-grup WhatsApp atau menggunakan media sosial kita untuk posting. Jadi memang media sosial bisa banget kita pakai untuk hal itu, tinggal bagaimana kita story telling dalam memasarkannya saja,” ungkap Rudy.
