Tampilkan di aplikasi

Awas, workaholic juga bisa overdosis!

Tabloid NOVA - Edisi 1635
3 Juli 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1635

workaholic

NOVA
Ketika melakoni sebuah pekerjaan, tanggung jawab kita tentulah sudah jelas: memenuhi semua target KPI alias key performance indicator. Hal inilah yang kemudian akan menjadi tolok ukur keberhasilan kita sebagai karyawan. Bila berhasil, apresiasi dari atasan pun bakal kita peroleh.

Syukur-syukur bisa didaulat sebagai karyawan teladan atau karyawan terbaik perusahaan. Ah, pasti menyenangkan sekaligus membanggakan! Belum lagi kalau kita terus berupaya keras berbuat yang terbaik untuk perusahaan. Bukan tak mungkin jenjang karier yang cemerlang akan menunggu di depan mata.

Soal gaji? Ya, sudah pasti mengikuti. Akan tetapi, apa iya, kita harus sampai jadi sosok yang “gila bekerja” atau workaholic demi mencapai semua hal tersebut? Tak adakah cara lain yang masih “aman” untuk kesehatan dan kehidupan pribadi kita? Yah, kalau diingat-ingat, dalam setiap pekerjaan, kita jelas harus melakukan segala sesuatu dengan baik dan benar, serta maksimal.

Termasuk, saat hendak menyelesaikan sederet pekerjaan. Masalahnya, sejauh mana kita “boleh” mendedikasikan diri kita sepenuhnya buat pekerjaan? Ini dia jawabannya! Deteksi Potensi Workaholic “Workaholic itu tidak selamanya negatif. Sampai batas tertentu, perlu juga agak workaholic. Istri saya punya prinsip, if it is something worth doing, it is worth doing right. Itu positif kan? Workaholic yang timbul dari keinginan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi, sehingga semua pekerjaan dikerjakan dengan sungguhsungguh,” jelas Samuel Ray, content creator dunia kerja di akun Instagram @srl789 sekaligus praktisi HR.

Sementara negatifnya, kata Sam—sapaan akrabnya—ada juga. Misalnya, workaholic yang didatangkan karena rasa takut. “Kalau ada rasa takut, ada sesuatu di lingkungan kerja yang tidak kondusif dan harus diselesaikan. Workaholicnya karena terpaksa, karena takut dipecat,” lanjutnya.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI