Tampilkan di aplikasi

Belajar dari kasus Goo Hara dan Sulli, yuk, kelola stres agar tak jadi depresi

Tabloid NOVA - Edisi 1659
9 Desember 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1659

Jangan sampai ada Goo Hara dan Sulli selanjutnya. Lakukan ini untuk mencegahnya.

NOVA
Ingat kasus Sulli, artis Korea Selatan yang bunuh diri di rumahnya, Oktober lalu? Beberapa waktu lalu, dunia hiburan Korea Selatan kembali dirundung duka. Kini berita itu datang dari sahabat Sulli, yaitu Goo Hara, yang juga mantan member dari girl band Kara. Gadis berusia 28 tahun ini meninggal dunia Minggu 24 November lalu. Peristiwa ini pun menimbulkan kehebohan dan keprihatinan.

Pasalnya, kedua sahabat ini diduga nekad mengakhiri hidup lantaran depresi. Ya, sebagai public figur dunia, risiko mendapatkan tekanan memang sangat besar. Mulai dari masalah pekerjaan, personal, percintaan, hingga sampai pada perilaku tidak menyenangkan dari orang lain yang biasa disebut “haters” yang pastinya menambah beban psikologis. Sehingga, bukan tak mungkin jika stres dan depresi datang dan menetap hingga memunculkan ide bunuh diri.

Tapi, bukan saja para public figur, namun Anda pun juga harus waspada. Lho, kenapa? Sebab, semua orang sesungguhnya rentan terkena stres dan depresi. Hanya saja, karena sebagian besar orang mengalami kondisi serupa, maka hal itu kerap dianggap sesuatu yang normal. Padahal, jika tidak ditanggulangi sedini mungkin bisa menyebabkan depresi, hingga berakhir seperti yang dialami Goo Hara dan Sulli. Duh, jangan sampai itu terjadi! Maka itu, Anda tetap harus berjaga-jaga dan mawas diri agar stres dan depresi tak menguasai diri. Lantas, bagaimana caranya?

Mulai Kelola Stres. Stres berawal di sumbu hipotalamus pituitary adrenal (HPA), di mana terjadi interaksi antara kelenjar endokrin di otak dan ginjal. Nah, hal ini akan mengendalikan bagaimana tubuh merespon stres. Ketika otak mendeteksi situasi stres, sumbu HPA langsung mengaktifkan dan melepaskan hormon kortisol. Bahayanya kadar kortisol yang tinggi dalam waktu lama akan memberikan efek tertentu di otak.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI