Lagi genting ingin beli laptop baru, tapi dananya enggak cukup. Padahal, si adik sudah ribut pengin punya laptop sendiri, karena capek harus rebutan terus sama si kakak kalau mau mengerjakan tugas sekolah. Sebelum memutuskan untuk menggesek kartu kredit atau mengambil tabungan pendidikan anak, coba kita lihat dulu, apakah ada peluang untuk mendapatkan uang tambahan? Pertama, coba pikirkan apakah Anda bisa mencari uang tambahan dari keterampilan yang Anda miliki? Misalnya menjual makanan atau minuman.
Kedua, coba lihat ke sekeliling di dalam rumah Anda. Apakah ada barang tidak terpakai yang bisa dijual? Ya, menjual barang preloved. Mulai dari barang yang masih bisa dipakai, seperti pakaian, sepatu, jam tangan, sampai barang tua yang sudah tidak berfungsi, seperti radio tua, telepon jadul, dll. Benda-benda seperti ini kadang-kadang malah punya nilai jual yang bagus, lho. Lalu, jualnya ke mana dan caranya bagaimana, ya?
Latih Skill Berbisnis. Meski terlihat tak bonafide, akan tetapi menjual barang preloved bisa menjadi solusi yang perlu dicoba untuk mendatangkan pundi-pundi uang tambahan. Apalagi, jika kita memang “tukang belanja” dan banyak barang tak terpakai dengan kualitas baik yang menumpuk di rumah. Jadi, kita bisa mengurangi sesaknya barang di rumah sekaligus bisa memperoleh pendapatan dari barang tersebut. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi latihan awal untuk berbisnis tanpa keluar modal, lho.
Tapi, apa iya, bisa sampai semenguntungkan itu? Bisa, dong. Hal ini sudah dibuktikan oleh Camelia Farhana, seorang content creator yang juga perempuan dengan hobi belanja. “Aku kerap menjual pakaianku jika sudah menumpuk. Apalagi sepatu dan tas. Hasilnya, aku bisa mendapat keuntungan jutaan hingga puluhan juta rupiah dari penjualan barang preloved itu,” cerita Camelia pada NOVA.
