Halo, Sahabat NOVA! Masih di rumahkah semuanya? Atau ada yang sudah mulai keluar? Saya sendiri masih 100% berada dalam perlindungan tembok-tembok rumah, nih. Kalau pun keluar, biasanya cuman menyiram tanaman, berjemur pagi, dan mengambil paket yang ditinggalkan di teras. Yah, kira-kira samalah dengan masa setahun lalu saat pandemi ini baru saja merebak dan kita terpaksa harus #dirumahaja.
Bedanya, sekarang sekalinya keluar dari pintu depan saya langsung pakai masker. Setiap ada yang datang mendekati rumah, saya langsung buru-buru masuk. “Awas! Papasan saja bisa terjangkit varian delta Covid-19, lo!” Begitu kira-kira omongan orang-orang yang bikin saya sekeluarga selalu waswas. Selain langsung bermasker saat melintasi batas pintu depan rumah, kami juga langsung memakainya saat ada anggota keluarga yang batuk-batuk atau mengaku kurang enak badan.
Akibatnya, sampah masker sekali pakai jadi tambah banyak. Saya sekeluarga di rumah ada empat orang. Ketika ada yang merasa kurang fit, artinya sehari kita bisa membuang lebih dari 8 masker bekas pakai. Tak terbayang kalau semua sampah masker kita seIndonesia digabung. Jumlahnya pasti menggunung! Banyak yang lalu bertanya-tanya, Apa limbahnya enggak merusak lingkungan? Belum lagi sampah masker dari mereka yang positif. Apa kita-kita yang mengurusi sampah itu juga akan tertular?
Nah! Setelah bicara dengan beberapa ahli, NOVA akhirnya membuat bahasan khusus soal ini di halaman “Isu Spesial”. Semoga semua informasinya bermanfaat, dan Sahabat NOVA bisa lebih cermat menangani sampah masker tadi. Pstt…di grup WhatsApp ibu-ibu klaster rumah saya, hal ini pernah dibahas. Jadi, bisa banget, lo, Sahabat NOVA berbagi info dari tabloid minggu ini ke berbagai WAG. Kalau butuh info terpercaya lain untuk dishare, minggu ini juga ada soal vaksin anak, aman tidaknya mandi saat demam, dan tips cepat mengumpulkan Rp100 juta pertama kita! Menarik, kan?! Langsung saja dibaca dan dibagikan ya, Sahabat NOVA.
Salam sehat, Indira Dhian Saraswaty