Tampilkan di aplikasi

Jangan biarkan “Mom shaming” mengganggu emosi anda

Tabloid NOVA - Edisi 1755
8 Oktober 2021

Tabloid NOVA - Edisi 1755

Jangan biarkan mental dirusak dan keluarga jadi berantakan. Yuk, bersama bentengi diri dari mom shaming.

NOVA
Merasa akrab, enggak, dengan beberapa kalimat ini? “Kamu operasi sesar? Enggak berasa, dong, perjuangannya jadi ibu.” “Kok, kamu sibuk kerja terus, sih. Enggak kasian sama anaknya?” “Anaknya minum susu formula? Tega, ya jadi ibu enggak kasih ASI.” “Kok, anaknya udah dikasih gawai? Pasti mamanya males ngurusin.” Kalau kalimat itu ditujukan kepada Anda, wajar kalau Anda jengkel atau marah. Rasa marah itu biasanya juga diiringi rasa sedih dan rasa bersalah. Ya, hal seperti ini memang kerap kali dialami oleh seorang ibu. Dalam istilah kekiniannya, disebut mom shaming.

Mom shaming adalah tindakan yang mempermalukan, menjelekkan, menghakimi, atau merendahkan peran ibu. Perlakuan ini juga bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk kekerasan pada ibu, lho. Biasanya, nih, mom shaming dilakukan secara halus atau terang-terangan oleh pelaku, baik secara pribadi maupun di depan umum. Menurut Astrid WEN, M.Psi, Psikolog., dalam mom shaming apa saja bisa dijadikan serangan.

“Sebenarnya apa pun pilihan yang diambil oleh ibu, terlepas pilihan itu bisa jadi benar atau salah, bisa menjadi bahan olok-olokan dari pelaku,” jelas psikolog anak dan keluarga ini. Pilihan yang menjadi pemicu mom shaming biasanya terkait pola pengasuhan dan keputusan hidup lain yang diambil oleh seorang ibu. Kalau sekali terjadi, mungkin lebih mudah mengatur emosi dan perasaan. Tapi, bagaimana jika serangannya terus-menerus? Kesehatan mental kita jadi taruhannya.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI