Trust is earned, not given. Itu kata pepatah orang Barat. Artinya: kepercayaan itu didapat karena usaha, bukan pemberian. Apa kira-kira yang melahirkan pepatah ini, ya? Jangan-jangan yang pertama mengucapnya habis putus cinta. Mungkin dia dibohongi kekasihnya!? Mungkin dia tipe orang yang sekali dibohongi, langsung tak bisa percaya lagi. Atau bisa juga dia tipe panjang sabar, tapi sudah berkali-kali didustai.
Hehe, seperti cerita familiar, ya? Saya pernah berada dalam salah satu situasi di atas. Rasanya, sebagian besar Sahabat NOVA juga sama. Masih ingat gelora amarah dan kecewa yang terasa? Kalau kata psikolog di rubrik “Anda dan Pasangan” minggu ini, kita baiknya tidak tersulut emosi. Kita harus bisa tetap bijak.
Ah, situ sih enak ngomongnya! Yes! Saya sepakat sama Anda. Bicara “harusnya” memang lebih gampang dari mengalami dan menjalani. Coba kalau si psikolog menghadapi kasus seperti di halaman “Tanya Jawab Psikologi”. Saat pacar minta putus karena kasus KDRT yang dialami orangtua kita. Apa bisa tidak tersulut emosi?! Ternyata, jawabannya: Bisa; dan kita memang harus lebih pintar atur emosi.
Baik itu saat menghadapi pasangan, orangtua, mertua, anak, sampai telemarketer yang rajin telepon menawarkan kartu kredit, hehe. Masuk tahun yang baru, kita selalu ingin berubah jadi lebih baik. Bagaimana kalau kita sama-sama belajar pintar atur emosi? Kalau Sahabat NOVA sepakat, tunggu tanggal mainnya, ya. NOVA akan buat kegiatan spesial soal ini. Biar kita jadi perempuan yang berani, mandiri, dan bijak bereaksi. Kalau kami yang bilang begini, percaya, kan?
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty