Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Petunjuk Praktis Menanam Kedelai

1 Pembaca
Rp 23.000 15%
Rp 19.550

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 58.650 13%
Rp 16.943 /orang
Rp 50.830

5 Pembaca
Rp 97.750 20%
Rp 15.640 /orang
Rp 78.200

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kedelai merupakan bahan makanan yang banyak dikenal masyarakat karena harganya terjangkau, rasanya enak dan gurih, dan nilai gizinya tinggi. Kedelai yang telah dimatangkan bisa langsung dikonsumsi atau bisa diolah dahulu menjadi berbagai macam makanan dan minuman yang enak dan menyegarkan.

Sebagai bahan makanan, kedelai lebih baik daripada kacang tanah karena kandungan protein dan lemak pada kedelai lebih baik daripada kandungan protein dan lemak pada kacang tanah. Kandungan lemak kedelai tidak begitu tinggi, yakni sekitar 16–20%.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Neni Suhaeni
Editor: Adiel MT

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023502974
Terbit: Februari 2016 , 56 Halaman










Ikhtisar

Kedelai merupakan bahan makanan yang banyak dikenal masyarakat karena harganya terjangkau, rasanya enak dan gurih, dan nilai gizinya tinggi. Kedelai yang telah dimatangkan bisa langsung dikonsumsi atau bisa diolah dahulu menjadi berbagai macam makanan dan minuman yang enak dan menyegarkan.

Sebagai bahan makanan, kedelai lebih baik daripada kacang tanah karena kandungan protein dan lemak pada kedelai lebih baik daripada kandungan protein dan lemak pada kacang tanah. Kandungan lemak kedelai tidak begitu tinggi, yakni sekitar 16–20%.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Kedelai berasal dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah membudidayakan kedelai sejak berabad­abad tahun yang lalu. Di Cina, kedelai dianggap sebagai salah satu dari lima macam tanaman terpenting dalam kehidupan masyarakat.

Kedelai merupakan bahan makanan yang banyak dikenal masyarakat karena harganya terjangkau, rasanya enak dan gurih, dan nilai gizinya tinggi. Kedelai yang telah dimatangkan bisa langsung dikonsumsi atau bisa diolah dahulu menjadi berbagai macam makanan dan minuman yang enak dan menyegarkan.

Sebagai bahan makanan, kedelai lebih baik daripada kacang tanah karena kandungan protein dan lemak pada kedelai lebih baik daripada kandungan protein dan lemak pada kacang tanah. Kandungan lemak kedelai tidak begitu tinggi, yakni sekitar 16–20%.

Kedelai juga mengandung asam tak jenuh yang bisa mencegah pengerasan pembuluh nadi. Kandungan protein kedelai tergolong tinggi dengan faktor cerna antara 75–80%. Asam amino yang menyusun protein kedelai serupa dengan asam amino yang terdapat pada casein. Protein kedelai mengandung semua asam amino esensial yang berguna bagi manusia dan hewan.

Kedelai bisa langsung dikonsumsi dalam bentuk polong rebus, biji goreng, campuran ketan panggang, campuran soto, dan berbagai campuran sayur lainnya. Di antara bahan makanan penting yang dibuat dari biji kedelai adalah: tempe, tahu, tauco, taokoan, kecap, taoge, dan lain­lain. Ampas tahu dan ampas kecap yang bahan dasarnya dari kedelai juga masih dikonsumsi oleh beberapa kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat (Sunda).

Selain itu, daun kedelai berguna untuk makanan ternak. Biji kedelai juga banyak digunakan sebagai bahan campuran makanan ternak. Bungkil kedelai sebagai sisa dari ekstraksi biji juga bisa difungsikan sebagai makanan ternak. Bahan industri kedelai biasanya dalam bentuk tepung biji yang dapat dipisahkan antara protein, lemak, dan minyaknya. Tepung kedelai merupakan bahan baku untuk membuat susu, keju, roti, kue, dan lain­lain.

Protein kedelai dapat digunakan untuk bahan industri makanan dan bahan industri lainnya. Dalam industri makanan, protein kedelai digunakan untuk pembuatan daging nabati, susu, kue, vetsin, dan lain­lain. Dari industri yang berbahan dasar kedelai bisa dihasilkan produk­produk non makanan, seperti kertas, cat air, tinta cetak, tekstil, mikrobiologi, dan masih banyak lagi.

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, susu kedelai (sari kedelai) digunakan untuk menolong orang­orang yang alergi terhadap susu sapi. Kedelai juga bisa difungsikan sebagai obat untuk memperkuat kerja jantung dan ginjal.

Tanaman kedelai bisa memperbaiki kesuburan tanah karena di dalam bintil­bintil akarnya terdapat bakteri Rhizobium javanicum yang berguna untuk mengikat unsur Nitrogen bebas dari udara, sehingga kandungan unsur N di dalam daun atau bagian tanaman lainnya cukup tinggi. Kondisi ini akan mempertinggi nilainya sebagai pupuk hijau.

Pupuk hijau dari tanaman kedelai bisa mempermudah tanaman untuk mengisap unsur Phosphat dan Kalium dari dalam tanah. Dalam pengaturan pergiliran tanaman, terutama untuk tanah kering, dianjurkan untuk memasukkan kedelai sebagai salah satu tanaman yang diusahakan. Jelaslah bahwa kedelai merupakan bahan makanan sekaligus tanaman yang banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan. Untuk itu, kedelai sangat layak dibudidayakan.

Daftar Isi

Sampul
Tentang Penulis
Daftar Isi
Pendahuluan
Bab 1: Sifat dan Ciri-Ciri Tanaman Kedelai
Bab 2: Jenis-Jenis
Bab 3: Beberapa Varietes Kedelai
     1. Varietas Berbiji Kuning
     2. Varietas Berbiji hitam
Bab 4: Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Bab 5: Cara Menanam Kedelai
     Areal Tanam dan Pengolahan Tanah
     Menyuburkan Tanah
     Inokulasi
     Penularan Bakteri
     Penyiapan Benih
     Penanaman
     Pemupukan
     Pembumbunan dan Pengairan
Bab 6: Pemberantasan dan Pengendalian
Bab 7: Permanenan Kedelai