Demam classic bike yang melanda Thailand diwujudkan dengan membangun industrinya. Sejumlah merek motor bergenre classic style rakitan lokal berani bersanding dengan pabrikan asal inggris di ajang The 37th Bangkok International Motor Show (BIMS) 2016. Hebatnya, tak hanya berorientasi pada pemenuhan pasar domestik namun juga ekspor ke sejumlah negara di kawasan Indo China. Pantauan OTOMOTIF pada gelaran BIMS 2016, ada dua merek motor classic style lokal yang ‘unjuk gigi’. Yaitu Stallions dan GPX Racing. Secara desain keduanya tak kalah dengan pabrikan asal Inggris yang lebih dulu eksis, yakni Royal Enfield dan Triumph.
Soal mesinnya, sudah memakai teknologi terkini. Termasuk teknologi injeksi, berbagai fitur elektronis dan safety. Mereka berani diadu dengan besutan pabrikan mainstream. “Kami produksi di sini (Thailand) untuk selanjutnya kita ekspor ke negaranegara Indo China. Yakni Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, Singapura dan China,” papar Jaroen Lapionluelag, Presiden Direktur Power Stallion Co.,Ltd.
Lantas berapa kapasitas produksinya? “Dalam 1 bulan, kapasitas produksi mencapai 2.000 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.600 unit untuk memenuhi pasar domestik. Sisanya, 400 unit terserap di pasar ekspor,” lanjut Jaroen. Untuk memenuhi permintaan pasar, Stallion mempunyai dua pabrik perakitan. Maklum saja model yang dihasilkan tak hanya satu. Keberagaman desain ini sesuai dengan turunan custom culture. Di antaranya japstyle, café racer, brat style, street tracker, flat tracker modern bobber dan lain sebagainya.
