Tampilkan di aplikasi

Review Rio Haryanto di F1 2016, tunjukan grafik menanjak

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 07/XXVI
12 Juli 2016

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 07/XXVI

Penampilan pembalap F1 pertama Indonesia, Rio Haryanto, sejak seri pertama di Australia hingga Eropa lalu memamerkan grafik meningkat. / Foto : Manor

OTOMOTIF
Paling mencolok penampilan yang meningkat dari kiprah Rio Haryanto, terutama di trek Baku, Azerbaijan, Juni lalu. Atas keberhasilan Rio mendapuk kualifikasi terbaik sepanjang delapan putaran mengundang banyak pujian. Apalagi penampilan tanpa cela di trek yang baru dijalaninya. Padahal banyak pembalap yang lebih senior melakukan kesalahan di trek Baku, Azerbaijan. Hal itu membuat reputasi Rio Haryanto makin dikenal di F1 tahun ini. Pun di saat balapan F1 ronde 8 Eropa di trek Baku, Azerbaijan tak terlalu apik gara-gara dihajar Esteban Gutiérrez di tikungan pertama.

Rio mengalami kerusakan moncong depan dan Rio pun terpaksa melakukan pitstop lebih awal dan melakukan pergantian ban. Rio mampu menuntaskan lomba dengan melahap total 49, dahsyatnya 48 lap atau satu stint hanya dengan satu set ban yaitu tipe kompon lembut (soft). “Performa Rio Haryanto tak hanya apik di sesi kualifikasi di mana hanya berselisih tipis nyaris tembus Q2. Lebih dahsyat lagi, Rio menuntaskan lomba untuk satu stint-nya hanya sekali pitstop dengan kompon ban lunak,” terang Ted Kravitz selaku reporter Skysports Inggris.

Ungguli Jolyon Lebih jauh lagi, ternyata tak hanya apik di F1 Eropa di Baku, Azerbaijan. Secara total lap dan jarak, penampilan Rio Haryanto hingga 8 seri terakhir mampu mengungguli Jolyon Palmer, sesama pembalap berstatus rookie Hingga f1 erOPa musim ini, yang bernaung di skuat pabrikan Renault. Secara konsistensi finish, total lap dan jarak, pembalap asal Solo itu lebih unggul (boks tabel). Artinya, posisi Jolyon Palmer idealnya lebih unggul ketimbang Rio Haryanto menilik eksistensi dan status timnya. “Apabila bisa mempertahankan performa seperti saat di sesi latihan dan kualifikasi di F1 Eropa serta ritme balap di saat raceday lebih baik, hasil yang saya peroleh akan lebih mantap lagi,” tutur pembalap kelahiran Solo, 22 Januari 1993 itu.
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI