Tampilkan di aplikasi

F1 Putaran 15, sulitnya balapan di Marina Bay

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 19-XXVIII
19 September 2018

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 19-XXVIII

Melenggang dari sirkuit Monza, Italia F1 langsung menuju Marina Bay, Singapura untuk menggelar ronde ke-15 di balapan malam (16/9). / Foto : Mercedes Benzarchive

OTOMOTIF
Melenggang dari sirkuit Monza, Italia F1 langsung menuju Marina Bay, Singapura untuk menggelar ronde ke-15 di balapan malam (16/9). Tahun ini, Marina Bay resmi 10 tahun menggelar F1 dan selalu dinanti bagi sebagian pembalap F1.

Karena hanya di Singapura mereka bisa merasakan balapan di jalan raya dan saat malam hari dengan berbalut lampu. “Ini pertama kalinya saya balapan di Singapura dan sirkuit ini sangat indah di malam hari dengan suasana khas lampu kota,” kata Charles Leclerc, pembalap debutan dari tim Alfa Romeo Sauber F1.

Namun di balik keindahannya, Marina Bay bukanlah sirkuit yang mudah untuk ditaklukan. Bisa dibilang persentasi munculnya safety car di Marina Bay menjadi salah satu yang tertinggi dalam kalender F1, setelah Monako.

Alasan pertama karena sirkuit ini terbilang sempit di titik take over dan di tikungan, sebuah hal yang lumrah untuk sirkuit jalan raya. Lihat saja di lap pertama GP Singapura akhir pekan lalu saat Esteban Ocon (Sahara Force India) langsung keluar dari balapan karena menabrak tembok usai kontak fisik dengan rekan setimnya, Sergio Perez di tikungan ketiga.

Safety car langsung diterjunkan selama satu lap. Namun kembali keluar di lap ke-4 karena Sergio Perez kembali terlibat insiden dengan pembalap Williams Martini Racing, Sergey Sirotkin.

Manajemen waktu. Baru 4 lap, tapi safety car sudah keluar dua kali. Lalu hal lain yang membuat balapan di Singapura terbilang sulit adalah kondisi cuaca yang sulit ditebak. Lap ke-25, hujan gerimis mulai turun dan membuat jalannya balapan sempat melambat.
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI