Tampilkan di aplikasi

Daihatsu Taft Rocky 1995, garis keras

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 24-XXVIII
24 Oktober 2018

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 24-XXVIII

Bumper depan dan belakang terinpirasi dari Rugger versi Jepang, minimalis dari pipa besi. / Foto : BIMO

OTOMOTIF
Endry Febriansyah Mahmud, bisa dibilang penggemar berat Daihatsu Taft aliran garis keras atau die harder. Baginya, Daihatsu Taft sudah jadi bagian hidup dari pria yang akrab disapa Endry ini. Sebelum memiliki Taft Rocky, Endry sudah bertahun-tahun melalang buana dengan menggunakan Taft GT.

“Mobilnya kuat, diajak kemana pun hayo aja,” sahutnya. Namun bagi Endry, kebutuhan atas mobil keluarga yang lebih besar dan praktis bagi keluarga barunya, membuatnya harus rela berpisah dari Taft GT kesayangan. Tapi, apakah Endry bisa move on dari jip berbadan boxy ini? Ternyata tidak, “Saya milih Taft Rocky yang dimensinya lebih besar dan lapang,” ujarnya.

Namun Endry tentunya gatal untuk melakukan tahap personalisasi pada Taft Rocky miliknya itu. Kebetulan ia terinspirasi sosok Daihatsu Rugger versi Jepang. “Di sana kan umumnya main tampilan jangkung dan kurus,” tutur pemukim di kawasan Cimanggis, Depok ini. Makanya untuk kaki-kaki, tetap ia biarkan standar.

Hanya saja pelek diganti pakai Bridgestone Berg berukuran 16x6,5 inci, yang dibalut ban Achilles Desert Hawk 235/85 R16. Kemudian bumper depan dan belakang dikustom bergaya Daihatsu Rugger. Konsep Rugger tak hanya pada eksterior, mesin pun ikutan kena imbas. Endry menjejali turbo IHI RHB5 bawaan Rugger, agar peforma Taft Rocky-nya yahud di medan on road maupun off-road.

Memang sih prosesi make up-nya masih menyimpan banyak pekerjaan rumah. Namun untuk saat ini, yang penting ambisinya untuk ‘memelihara’ Taft Rocky bisa tercapai dulu, meski harus berhadapan dengan ‘jalanan terjal’.
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI