Tak dapat dipungkiri kalau penjenjangan balap motor zaman now tertuju pada kancah motor sport untuk balap di Asia, Eropa, bahkan dunia. Alhasil akselerasi penjenjangan pembalap belia pun kian digencarkan. Dalam beberapa tahun terakhir, sedang ramai ajang MiniGP. Sebuah perlombaan bagi pembalap berusia di bawah 10 tahun yang menggunakan pocket bike. Tapi setelah ‘lulus’, mereka malah naik ke ajang balap yang menggunakan motor bebek seperti one make race (OMR) dari pabrikan balap motor dan juga Kejurnas Motorprix.
Hal ini dianggap kurang tepat bagi beberapa pihak. Pasalnya, pembalap belia yang sudah terbiasa dengan motor yang bertangki, malah melanjutkan dengan motor bebek. Hal ini dicermati beberapa pihak, salah satunya Lenka Indonesia yang menggelar OMR Lenka gP12. Motor sport 150 cc dengan pelek 12 inci ini sangat cocok bagi pembalap yang berusia 12 tahun. “Karena tingginya masih bisa dijangkau pembalap 10-12 tahun, bisa jadi awal mereka kenal motor sport sungguhan. Misalnya untuk persiapan seleksi Asia Talent Cup (ATC) atau ikut Kejurnas Sport 150 nantinya,” ujar Setiawan Tjendraputro selaku Direktur Lenka Indonesia.
Serius. Untuk saat ini, OMR Lenka gP12 masih dalam satu jadwal dengan Indoclub Championship. Pada ronde pertama Januari lalu, masih empat peserta yang ikut serta. “Yang beli Lenka gP12 di kami itu sudah banyak, hanya saja pembalap ciliknya belum ‘pede’ untuk ikut balapan dan masih banyak yang baru adaptasi kayanya,” jelas Setiawan. Diprediksi pada ronde kedua nanti, OMR Lenka gP12 ini akan lebih ramai karena kesiapan pembalap cilik yang lebih matang. Lain Lenka, lain pula dengan Astra Honda Racing School (AHRS). Sekolah balap bikinan PT. Astra Honda Motor (AHM) ini melakukan terobosan baru untukmusim 2019.
