Waktu di Imola beberapa waktu lalu, mereka malah tidak menyumbangkan kemenangan. Demikian juga saat balapan di Misano (22-23/6). Bautista hanya menang di Superpole Race, saat rival utamanya, Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team) melakukan kesalahan dan gagal podium.
Lalu pada balapan kedua, giliran Bautista yang melakukan kesalahan. Pembalap bernomor 19 itu terjatuh dan tidak melanjutkan balapan. “Setelah kemenangan di Superpole Race, saya terlalu pecaya diri. Saya menilai kalau performa motor sudah sangat bagus, padahal kami ada kekurangan di rem depan,” jelas Bautista.
“Motor tidak bisa masuk tikungan seperti yang saya inginkan, saya terjatuh di awal lomba saat mencoba membuka jarak dari pembalap di belakang. Menyesal, karena saya memalukan Ducati di Italia lagi,” lirihnya. Balapan kedua menjadi balapan yang menarik disimak.
Awalnya, Rea seperti tanpa perlawanan setelah Bautista terjatuh. Namun ia malah mendapatkan perlawanan dari Toprak Razgatlioglu (Turkis Pucetti Kawasaki). Razgatlioglu pun berhasil menyusul Rea, ini yang menjadi menarik. Sebab sebelumnya tidak ada pembalap tim independen yang bisa memimpin jalannya lomba.
Cukup lama Razgatlioglu memimpin, bahkan di lap terakhir ia sempat diprediksi akan menang. “Tapi Rea sangat pandai dalam menentukan titik pengereman, dia sangat berani ambil risiko. Tapi podium kedua dan bisa mendahului Rea sudah seperti kemenangan bagiku. Tinggal kemenangan sesungguhnya yang jadi target utama, itu adalah mimpi saya,” kata pembalap asal Turki itu.
