Komponen yang satu ini bisa dibilang sebagai ‘nyawa’- nya skutik, karena kalau putus di jalan dijamin Anda bakal nangis bombay mendorong motor yang tak bisa jalan. Yup, v-belt berfungsi penting dalam konstruksi transmisi CVT, sebagai penyalur putaran dari puli primer yang dihasilkan dari kruk as menuju puli sekunder, yang kemudian diteruskan ke girboks dan baru ke roda.
Dengan hadirnya W-Cog belt pada Honda Genio terbaru, kami jadi tergelitik untuk mengulas sabuk V ini. Dibahas mulai dari bahan dan konstruksi pada sebuah v-belt, cara membaca kode, sampai dengan perawatannya. Untuk Anda pemilik skutik wajib banget nih baca ulasannya ini sampai habis. Bahan V-belt menggunakan bahan utama karet khusus yang memiliki fleksibilitas tinggi dan daya tahan terhadap tekanan samping atau side pressure. Pada material karet mentahnya digunakan untuk membuat under rubber atau bantalan karet yang paling banyak bersentuhan dengan pulley.
“Penggunaan material karet mentah pada bantalan samping, bertujuan agar v-belt saat ditekuk ke depan searah dengan perputaran v-belt akan terasa lentur. Namun ketika ditekuk ke samping akan terasa keras, karet khusus ini seakan memiliki serat searah yang membuatnya hanya lentur ke salah satu sisi saja,” buka Ronny Chandra, Head Spare Parts PT. Astra Otoparts. Selain itu, ada pula v-belt yang diklaim dilapisi dengan karbon, seperti merek Kawahara. Sementara Indopart menawarkan v-belt yang diperkuat Kevlar.
Kontruksi. Sebuah v-belt memiliki konstruksi yang dimulai dari lapisan teratas yang merupakan Top Fabric, kemudian di bawahnya ada bagian Tension Rubber dan Tension Cord. Tetapi, v-belt yang diproduksi oleh perusahaan penyedia komponen otomotif pastinya memiliki konstruksi yang berbeda-beda. Kali ini diambil contoh v-belt yang memiliki kontruksi berlapis seperti hasil pengembangan PT Bando Indonesia bersama Aspira.
