Ada temuan menarik dalam perjalanan tes mobil listrik Hyundai IONIQ 5 dan IONIQ 6 selama 5 hari dari Jakarta ke Bali beberapa waktu lalu (2-6/10). Yakni karakter performa yang membantu pengemudi yakin menyalip di jalan padat.
Seperti kami temui di jalur Probolinggo – Ketapang, Jatim (4/10/2023), kondisi jalan bukan tol beragam, lengang hingga merayap karena terhambat truk yang melaju perlahan. Dalam situasi seperti itu, mengemudi perlu bersabar sambil melihat peluang untuk menyalip.
Menariknya, peluang untuk menyalip dengan Hyundai IONIQ 5 yang kami pakai seakan menjadi besar. Jika biasanya dengan mobil bermesin konvensional perlu ancang-ancang, dengan IONIQ 5, kita bisa langsung bejek gas untuk menyalip secepat kilat tanpa ragu.
Mengapa? Karena dengan tenaga 217 PS (214 dk) untuk varian Prime Long Range, tarikan spontan ngejambak. Jeda singkat sebelum mobil dari arah lawan mendekat sudah terlewati dengan baik. Padahal kami baru menggunakan mode mengemudi Eco dari tiga opsi Eco, Normal dan Sport yang powerful.
Temuan kedua masih ada hubungannya dengan performa tadi. Yakni Regenerative Braking System, di mana mobil akan mengurangi kecepatan secara otomatis saat pedal gas dilepas. Menariknya, kekuatan pengereman ini bisa disetel. Level 1, 2, 3 atau Auto lewat paddle shift di balik setir.
“Kalau pada mobil biasa paddle shift untuk pindah gigi, di IONIQ 5 untuk mengatur level pengereman,” ulas Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motor Indonesia (HMID). Fitur ini bahkan bisa membuat fungsi i-Pedal di mana ngegas dan ngerem cukup pakai satu pedal yakni pedal gas. Fitur Regenerative Braking System sangat membantu feeling mengemudi usai menyalip.
Biasanya, pengemudi masih harus mengontrol laju mobil setelah melepas gas agar enggak nyelonong. Dengan fitur tersebut, mobil otomatis mengurangi kecepatan sehingga mengurangi energi pengemudi untuk mengontrol laju mobil.
