Tampilkan di aplikasi

Honda NSR250R 1992, Tasikmalaya replika mick doohan

Tabloid OTO PLUS - Edisi 47/XIII
17 Mei 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 47/XIII

Berawal dari motor bermesin 250 cc seri MC21 yang didapatkannya dari seorang teman dengan kondisi kurang layak pakai.

OTO PLUS
Berawal dari motor bermesin 250 cc seri MC21 yang didapatkannya dari seorang teman dengan kondisi kurang layak pakai. “Sayang banget. Soalnya motor tersebut terbilang langka dan termasuk legendaris pula,” ujar Edwin Christian, pemilik Honda NSR250R lansiran 1992. Gimana nggak muncul ‘keprihantinan’? “Kalau bentuknya masih berwujud motor. Hanya saja bodi banyak yang lecet dan pecah di sana-sini. Mesin hidup, namun suaranya kasar dan kurang enak didengar,” ujar Edwin yang tinggal di Perumahan Permata Regency, Tasikmalaya.

Langkah peremajaan coba dilakoninya agar sang motor bisa bereinkarnasi menjadi bentuk yang lebih sempurna. Workshop Bengkel Dinasty Motor digandeng agar proyek restorasi bisa berjalan maksimal. Tak restorasi murni, melainkan memberikan sedikit modifikasi pula. Sebab, “Saya pilih konsep peremajaan menjadi tampilan ala NSR500, yang dibesut Michael Doohan saat bertarung di GP500 tahun 1998,” beber Edwin.

Bukan tanpa alasan. “Karakter motornya kan sama-sama mesin 2-tak. Lagian, NSR250 merupakan ‘adik’ dari NSR500 yang dipakai balap GP500 saat itu,” jelas pria yang mempunyai usaha desain interior ini. Hasilnya, motor Mick (kependekan Michael) Doohan pun melesat di jalanan Tasikmalaya Mesin Sasaran pertama langkah peremajaan motor adalah membenahi sektor mesin. Maklum saja, komponen-komponen pada NSR250 sangat langka di Indonesia, apalagi usia sudah mencapai 24 tahun. Makanya, “Beberapa parts langsung import dari Jepang,” sahut Edwin. Sebut saja karburator, motor servo untuk saluran buang, CDI hingga blok piston berikut pistonnya.

Bodi Sambil menunggu pesanan parts mesin datang, motor dibawa ke Hadi Fiber yang masih berada di kota Tasikmalaya. Disitu, Edwin order untuk pembuatan bodi NSR500 replika motor balap Mick Doohan semasa tahun 1998. “Untuk tangki dan bodi asli, masih saya pertahankan. Tujuannya agar ciri motor tetap terlihat. Bodi custom fiberglass untuk bagian fairing dan buritan, yang menyerupai NSR500 tunggangan Mick Doohan,”
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI