Tampilkan di aplikasi

Komparasi cairan radiator, stop pakai air!

Tabloid OTO PLUS - Edisi 50/XIII
7 Juni 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 50/XIII

Populasi motor berpendingin liquid (cairan) semakin banyak. Bukan lagi didominasi kelas sport berkapasitas besar saja, bahkan motor matik dengan kubikasi kecil seperti Honda Vario 110 telah usung radiator sejak 10 tahun silam. / Foto : wiwied

OTO PLUS
Populasi motor berpendingin liquid (cairan) semakin banyak. Bukan lagi didominasi kelas sport berkapasitas besar saja, bahkan motor matik dengan kubikasi kecil seperti Honda Vario 110 telah usung radiator sejak 10 tahun silam. Mirisnya, pengetahuan soal cairan radiator masih minim. Tidak sedikit pemilik atau bahkan bengkel langganan menggunakan air sebagai pengisi radiator. Padahal motor berradiator tertulis jelas liquid cooled, dan bukan water cooled. Risiko penggunaan air jelas tinggi. Mulai mudah terjadi korosi hingga kemampuan penguapan yang jelas lebih rendah dibanding coolant. Padahal suhu mesin ketika berada di kemacetan, bisa lebih dari 950 C. Untuk itu OP membuktikan titik didih air dan beberapa jenis coolant.

Air Destilasi Masih banyak kalangan yang percaya dengan penggunaan air murni untuk isian radiator. “Selama ini aman-aman saja pakai air, yang penting bukan air mineral dalam kemasan,” ujar Rahman, pebengkel rumahan spesialis Vixion. Air murni yang di maksud adalah air destilasi atau hasil pengembunan dari proses pemanasan. Proses destilasi ini menyisakan mineral dan menghasilkan air murni (H2O). Cairan ini sering digunakan sebagai isian aki basah/konvensional (Air botol biru). Ada juga sebagian orang memanfaatkan air hasil pembuangan AC (Air Conditioner).

Pada dasarnya bahan penyusun dari coolant sendiri juga terdiri dari air destilasi ini. Secara fungsi pendinginan memang tepat tetapi untuk perlindungan terhadap korosi sangat minim. “Bedanya air murni dengan coolant terletak pada bahan anti corrosion yang melindungi bahan logam termasuk kisi-kisi alumunium dari endapan karat,” jelas Eko Hadi, Kepala Mekanik Honda Lumenindo Surabaya. Eko menceritakan pengalamannya menangani motor konsumen yang bertandang di Ahass-nya. Beberapa di temui motor yang masih terisikan air ketika dikuras ganti coolant, tak berselang lama warnanya keruh. Dikuras langsung keluar semua endapan karat yang tertimbun di dalam radiator.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI