Ide liar tiba-tiba muncul. “Saya kepingin bangun motor chopper yang berbeda dari kebanyakan,” ujar Gunardi, punggawa Nganjuk Kustom, Pekanbaru. Pemikiran kemudian dikembangan hingga mendetail. Akhirnya mengerucut. “Bikin motor chopper dengan mesin dari motor sport. Selain bentuk mesin berbeda, saya pilih mesin beradiator,” tutur Lik Gun, sapaan akrabnya.
Cerita pun berlanjut dengan membuat rangka rigid untuk sumber tenaga Honda CBR150 keluaran 2006. Bukan perkara ribet bagi LikGun yang sudah kerap membangun motor-motor custom. “Permasalahan terumit adalah mewujudkan sisi proporsional antara rangka rigid dengan mesin motor sport pakai radiator,” terangnya. Apalagi melihat radiator bawaan CBR150 yang masih buatan Thailand tersebut. “Ukurannya gede. Bakal merusak gaya motor chopper,” beber pria 31 tahun ini.
Terpecahkan begitu memantau barang-barang di toko aksesori. “Saya pasang radiator aftermarket buat motor special engine. Dimensi mungil, tampak seperti oil cooler. Masih terlihat rapi ketika ditancapkan di rangka bagian depan,” bilang bapak dua putra ini. Begitu wujud chopper terlihat, “Saya beri warna ungu glitter pada rangka. Sedangkan tangki, springer dan komponen lain dicelup krom,” imbuhnya. Berhubung Lik Gun selalu mencoba memberikan sentuhan dari Pulau Jawa, “Dari warna ungu tersebut, spontanitas saya kasih nama Mbok Darmi,” tutur pria asal Nganjuk, Jawa Timur ini.
Dalam pergaulan di Jawa, nama Mbok Darmi menggambarkan sosok ibu-ibu yang telah menjanda tapi tetap bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karakter pekerja keras, cerewet dan suka bersolek. “Biarpun sudah menjanda tapi tetap ‘beringas’.” Seperti tampilan motor chopper ini. “Terlihat centil dengan kelir ungu glitter, tapi beringas karena pakai mesin motor sport,” tutup Lik Gun.
