Ketika seseorang melakukan hal-hal konyol yang sebenarnya memalukan untuk dilakukan, itulah jackass. Dan ketika sebuah balapan berjalan dengan banyak kejadian yang konyol, di luar kondisi normal, itulah jackass race. Ya, seorang wartawan senior pengamat MotoGP, David Emmett, sebelum race berujar, “Anything can happened at Assen.” Ucapan Emmett yang asli Belanda ini menjawab pertanyaan rekan-rekan wartawan MotoGP tentang bakal bagaimana kondisi cuaca dan jalannya lomba di seri Assen (26/6).
Kondisi cuaca yang bakal tak menentu di Assen memang sudah dikuatirkan para rider MotoGP. Bahkan sebelum mereka datang ke Assen. “Khusus cuaca di sana (Assen) tidak bisa diprediksi. Jadi kita harus mencermatinya. Dan harus mencoba jadi cepat sejak awal weekend (Free Practice Jumat),” sebut Marquez saat wawancara di sirkuit Red Bull Ring, Austria untuk mengendarai RC213V-S.
Kekuatiran tentang cuaca memang terjadi. Sejak Jumat, mendung sudah mengelanyut di langit Assen. Hari Sabtu, hujan membasahi aspal sirkuit. Sesi kualifikasi pun menunjukkan hasil yang mengejutkan. Pertama kalinya di musim ini pole position tidak diraih oleh Rossi atau Marquez atau Lorenzo. Dovizioso sukses meraih pole diikuti dengan hasil positif banyak rider Ducati. Redding di urutan 3, Hernandez ke-6, Iannone ke-9 dan Petrucci ke-10.
Rossi di urutan ke-2 dan Marquez ke-4. Mengejutkan Lorenzo ke-11, Vinales ke-12, dan Pedrosa ke-16. Dengan sanksi bagi Iannone yang harus start dari posisi terakhir, hasil kualifikasi mulai ke-10 ke bawah menjadi naik satu posisi. Hujan di akhir balap Moto2 membuat race MotoGP dinyatakan oleh Race Director dalam kondisi Wet Race, meski hujan berhenti sebelum start MotoGP. Kondisi sirkuit dan perbedaan pemilihan kombinasi ban hujan yang digunakan rider menyajikan banyak drama yang terjadi. Banyak rider satelit yang mampu merangsek ke depan.
