Tampilkan di aplikasi

Peugeot 206XR 2004, Solo high taste

Tabloid OTO PLUS - Edisi 03/XIV
12 Juli 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 03/XIV

Dalam mencari kendaraan, Kiki Sukarno punya selera tinggi. Terlebih pilihannya adalah Peugeot 206 lansiran 2006. Maklum, ketika menebus mobil bekas Eropa tidak lagi berpikir nilai jual kembali karena bakal anjlok.

OTO PLUS
Dalam mencari kendaraan, Kiki Sukarno punya selera tinggi. Terlebih pilihannya adalah Peugeot 206 lansiran 2006. Maklum, ketika menebus mobil bekas Eropa tidak lagi berpikir nilai jual kembali karena bakal anjlok. Kalau nggak hobi, pasti akan dihindari. Demikian pula saat mencari mobil yang diinginkan dan menebusnya sejak tahun 2013 silam.

Walaupun kendaraan sudah berusia lebih dari 10 tahun, “Odometer masih berkisar 88 ribuan lho,” sahutnya. Bukti bila sang pemilik memang penghobi, bukan sekadar untuk sarana transportasi.Tak heran jika dalam perawatan berikut modifikasi tak mau sembarangan. Konsep elegan kudu diterapkan dengan seksama. “Sesuai bawaan Peugeot 206 berkelir hitam. Meski city car, tapi kesan elegan juga harus muncul,” tutur Kiki. “Jadinya ada unsur sporty dan mewah pula.”

Makanya untuk proses modifikasi diperlukan kesabaran tinggi. Permasalahan paling rumit adalah pengadaan komponen untuk merombak tampilan mobil. “Barangbarangnya terbilang susah. Nggak jarang kudu import langsung dari negeri tetangga, khususnya Malaysia,” terang member Paguyuban Peugeot Solo (PPS). Dan bukan sekadar mengejar gengsi dengan mendatangkan barang dari luar negeri. “Berdasar pengalaman, buat Peugeot, kualitas kurang bagus kalau memakai barang custom atau handmade lokal. Di luar negeri banyak tersedia optional part atau komponen asli.

Jelas kualitas jauh lebih bagus,” tutur pria yang berkarir di PT KAI Daop 6 Yogyakarta ini. Beginilah tampang ubahan selera tinggi dari seorang penggemar Peugeot asal Solo Dijejali Komponen Import Bicara tentang tipe 206, tak beda dengan Peugeot model-model lainnya. Versi high performance tersedia dengan label GTi. Layaknya mobil Jepang, yang menganut paham Japanese Domestic Market (JDM), Kiki ingin mengadopsi part-part dari 260 versi GTi.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI