Suatu ketika, “Kami mendapat ‘tantangan’ dari pihak PT KBI, yang merupakan dealer Triumph di Bali. Syaratnya adalah membangun motor yang bisa dikendarai di medan berat sekaligus jalan raya,” beber Nicko. Dari situlah, “Kami langsung terpikir bikin motor scrambler. Memenuhi permintaan dari PT KBI, sekaligus mengikuti tren global dunia,” terang pria ramah ini. Gayung bersambut. PT KBI menyerahkan satu unit Triumph Bonneville keluaran sebagai bahan berkreasi. Alasannya adalah model tersebut merupakan produk paling popular di Indonesia, sehingga cocok sebagai sarana berpromosi pula.
Maklum saja, “Pihak Triumph ingin mengenalkan pula kalau produknya bisa dijadikan basis modifikasi, bukan hanya motor besar asal Amerika Serikat,” terang Nicko. “Dan sepertinya Triumph Bonneville cocok menganut aliran scrambler.” Di saat serius membuat konsep, melakukan langkah custom, hingga tes riding, tim Smoked Garage terhibur oleh seorang rekan asal Pulau Jawa. “Bertemu ketika riding. Dia selalu ngomong muten-muten terbaru. Kami pun bingung. Ternyata maksud dia adalah mutant, sebab baru nonton film X-Men,” kekeh Nicko. Makanya, “Kami beri nama motor ini The Muten Haphap. Kalau Haphap sendiri merupakan istilah kami dalam bercandaan. Biar julukan motor makin cute dan lucu. Ha… ha… ha…,” ujar Nicko.
Pelek Lebar Untuk mengutakan kesan scrambler, Smoked Garage menjejalkan pelek lebar 5 inci. Alhasil, “Kami harus bikin triple clamp. Supaya ban tidak mentok ke fork depan,” kata Nicko. Berbekal material marine aluminum, “Pengerjaan handmade. Makanya perlu waktu sekitar 2 minggu agar mendapatkan hasil yang sempurna,” ungkap Nicko, yang mengeset triple clamp untuk sok depan dari Triumph Speed Triple. Rangka Custom Khusus untuk ubahan order dari agen penjualan Triupmh, Smoked Garage sengaja tidak melakukan langkah full-custom. Rangka hanya disentuh pada bagian belakang, untuk membuat kesan klasik ala scrambler.
