Tampilkan di aplikasi

Trend Winglet, when fashion follows function

Tabloid OTO PLUS - Edisi 07/XIV
8 Agustus 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 07/XIV

Setelah musim lalu hanya diadopsi oleh Ducati, winglet (sayap kecil) kini menjadi perlengkapan standar tiap pacuan MotoGP. / Foto : Wiwied

OTO PLUS
Setelah musim lalu hanya diadopsi oleh Ducati, winglet (sayap kecil) kini menjadi perlengkapan standar tiap pacuan MotoGP. Winglet boleh jadi trend di MotoGP yang bakal layu sebelum berkembang, menyusul pelarangan penggunaan winglet di musim depan. Tetapi jangan salah, bodywork winglet bisa jadi berumur lebih panjang di dunia modifikasi. Terlepas dari pro-kontra, winglet nyatanya menawarkan trend terbaru di bodywork motor. Ya, MotoGP, sebagai puncak dari balap motor dengan begitu besar jumlah penggemarnya, di dunia dan di Indonesia, tetaplah sebuah sumber inspirasi.

Tak hanya bagi penggemar motor balap, pecinta modifikasi harian pun kerap terinspirasi oleh MotoGP. Khusus winglet di MotoGP, mungkin inilah satu-satunya part bodywork yang lebih sering membuat tampilan motor jadi ‘jelek’. Mungkin lebih tepatnya, membuat motor MotoGP berkurang ‘kecantikannya’. Sebagaiman pernah diucapkan seorang Valentino Rossi, “Saya memilih motor tanpa itu (winglet) karena terlihat lebih cantik.” Itu pengakuan Rossi saat di tes pra musim. Namun begitu winglet dikembangkan lanjut oleh Yamaha, dan digunakan oleh Lorenzo yang di awal musim meraih prestasi lebih baik, Rossi pun ‘mungkin’ dengan terpaksa memakai motor ‘yang lebih jelek’. Ya, bagi sebagian penikmat MotoGP, tampang pacuan MotoGP dengan winglet, kalau mau jujur. diakui ada berpendapat menjadi ‘lebih aneh’ jika tak mau menyebutnya sebagai ‘lebih jelek’.

Terutama pada Yamaha M1 yang wingletnya terlihat tak proporsional dengan ukuran ekstra lebar dan kelir hitam. Ada yang menyebutnya macam ‘hiu kepala palu’, ada pula yang menyebutnya mirip ‘kumis almarhum Pak Raden’. Berbeda pada Ducati yang bagi sebagian orang menyebutnya membuat tampang ‘lebih sangar’. Tetapi sebagian pula menyebutnya paling aneh, karena bentuknya paling bermacam dan jumlahnya pun paling banyak. Rada ganteng, mungkin hanya pada winglet yang digunakan Honda RC213V. Dengan ukuran yang relatif paling kecil dan ‘gak aneh’.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI