Tampilkan di aplikasi

Balap grastrack dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat

Tabloid OTO PLUS - Edisi 08/XIV
19 Agustus 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 08/XIV

Grasstrack saat ini digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat. Terlebih masyarakat bawah dan menengah. / Foto : Yudha

OTO PLUS
Grasstrack saat ini digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat. Terlebih masyarakat bawah dan menengah. Pasalnya, kuda pacu yang digunakan merupakan hasil modifikasi motor harian yang ekonomis dan variatif. Bahkan motor pembawa kayu atau hasil tani dari hutan menuju desa, rata-rata sudah dimodifikasi seperti motor grasstrack. Karena keperuntukan, cara modifikasinya lebih sederhana, mulai ban aspal yang dililit rantai, hingga menggunakan ban kasar sejenis ban tahu.

Geliat grasstrack pun kini menjadi kompetisi. “Grasstrack salah satu hiburan rakyat yang cukup murah dan mudah. Semua kalangan dan umur bisa ikut andil,” buka Dadan HP Suryadinata, komisi motocross dan grasstrack PP IMI. Sirkuit Jauh Dari Kota Memang tepat jika grasstrack disebut hiburan rakyat pedesaan. Pelaksanaan event tidak dilakukan di tengah kota. Justru malah ke pelosok pedesaan yang lokasinya cukup jauh dari pusat keramaian. Tidak jarang, banyak sirkuit yang harus ditempuh hingga 3 sampai 5 jam perjalanan dari pusat kota kabupaten. Dalam hitungan kilometer, dengan kecepatan rata-rata 50 km/ jam, sirkuit grasstrack bisa berjarak 150-250 km dari pusat kota.

Lintasan Grasstrack Pada mulanya lintasan grasstrack tidak dibuat permanen. Umumnya dari kebiasaan warga setempat yang doyan olah raga otomotif. Seperti sirkuit grasstrack Gagaraji. Awalnya hanya berupa tanah kosong yang tidak terpakai. “Iseng gotong-royong dengan tetangga membuat sirkuit grasstrack. Pengerjaannya pun menggunakan alat sederhana,” papar Abdul Hadiyanto, pemilik sirkuit grasstrack Gagaraji di Jatitujuh, Majalengka. Arena ini pun kerap dijadikan tempat latihan sekaligus menghibur warga. “Kalau penontonnya banyak, saya sengaja action. Jumpingnya tinggi, bahkan bergaya saat di udara. Penonton pun bersorak-sorai,” kenang Adi Ceto, pembalap grasstrack pemula asal kota Banjar.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI