Tampilkan di aplikasi

MotoGP Austria, musuh baru Yamaha

Tabloid OTO PLUS - Edisi 08/XIV
19 Agustus 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 08/XIV

Menghadapi seri ke-10 Austria, duet Yamaha sadar harus bisa mengejar ketertinggalan poin yang cukup signifikan dari Marquez (Lorenzo -48 poin sedang Rossi -59 poin). / Foto : MotoGP

OTO PLUS
Menghadapi seri ke-10 Austria, duet Yamaha sadar harus bisa mengejar ketertinggalan poin yang cukup signifikan dari Marquez (Lorenzo -48 poin sedang Rossi -59 poin). Jika ingin menjaga peluang juara dunia, Lorenzo dan Rossi harus selalu berusaha untuk finish di depan Marquez. Sayangnya, kini duet Yamaha dihadapkan lawan baru, yakni duet Ducati. Agar secepatnya mereduksi ketertinggalan poin dari Marquez, pilihan terbaik tentu selalu finish 1-2. Dengan skenario Marquez selalu finish ketiga saja, di tiap seri setidaknya 9 poin bakal tereduksi.

Jika skenario ini berjalan mulus, cukup meraih 6 dari 9 seri tersisa, sudah bisa melewati poin rider Repsol Honda Team. Tetapi, dominannya duet Ducati di sirkuit Spielberg menunjukkan bahwa duet Yamaha harus bekerja ekstra keras untuk tak hanya mengalahkan Marquez tapi juga harus bisa menaklukkan kebangkitan Ducati di seri-seri tersisa. Ya, finish 1-2 Ducati membuat peluang mengambil poin dari Marquez jadi tereduksi. Padahal di balapan kemarin, Marquez dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di tikungan-tikungan lambat sirkuit Spielberg, kelemahan akselerasi Honda di gigi rendah begitu kentara. Selain itu, Marquez kemarin balapan dengan menahan sakit setelah jatuh keras di FP3 hari Sabtu dan mengalami dislokasi pundak kiri. Tentu kemarin semestinya menjadi peluang terbaik bagi duet Yamaha untuk menipiskan perbedaan poin.

Beruntung bagi #93, “Hal baiknya Ducati finish 1-2, sehingga Yamaha hanya finish di depan kami.” Akhirnya Lorenzo hanya mampu mengambil 5 poin sedang Rossi 2 poin. Kemenangan Ducati setelah terakhir juara di seri Australia 2010 oleh Casey Stoner menjadi indikasi performa Ducati makin membaik. Salah satu sektor yang menunjukkan perbaikan adalah kemungkinan solusi terhadap masalah keausan ban berlebihan. Buktinya, Iannone kemarin menggunakan kombinasi depan Soft dan belakang Medium (rider top 6 lainnya memakai depan Medium dan belakang Hard) bisa mempertahankan pace balapnya hingga lap-lap akhir
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI