Lampu DRL tak hanya banyak diaplikasi mobil premium class keluaran baru. Di beberapa motor, DRL sudah menjadi salah satu fitur. Hal tersebut akan mendorong popularitas pemakaian DRL versi modifikasi atau custom di kalangan pemakai motor, khususnya yang menyukai tampilan alias bergaya. Apalagi bahan untuk membuat DRL custom makin mudah didapat. Paling umum dan popular adalah pemakaian LED-Neonflex. Dengan material luar berbahan karet dan elastis memudahkan neon-flex untuk dibentuk sesuai keinginan.
“Paling umum biasanya menggunakan bentuk lis, menyerupai alis mata. Dipasang sebagai bingkai mengikuti lekuk rumah headlamp. Hasilnya tampilan menjadi tampak lebih mewah,” bilang Jason dari Lent Automodified yang akhirakhir kerap menerima custom headlamp plus DRL buat motor. Tak hanya sebagai DRL, pemakaian neon-flex buat DRL bisa pula dikombinasi menjadi lampu sein. “Sudah ada neon-flex yang bisa menyala beberapa warna, seperti putih dan orange. Sehingga cocok buat DRL sekaligus sein,” tambah Frans Djobul, punggawa F1 Motorsport, Sidoarjo.
Pemasangan neon-flex untuk menjadi DRL sebaiknya diserahkan pada ahlinya. Sebab, “Perlu bongkar reflektor. Mika lampu dipisahkan terlebih dulu supaya bisa memasang neon-flex dengan rapi mengikuti bentuk headlamp,” papar Frans. Berbeda dengan lampu utama, rangkaian DRL nggak perlu menyambung kelistrikan lampu belakang. Lampu DRL menyala sendiri sehingga lebih efisien dalam pemakaian listrik pada motor. “Kalau custom, saya sarankan pakai saklar tambahan. Sekalian buat atur warna cahaya yang diinginkan, bila memakai neon-flex multi-colour,” tutur Frans. Tertarik virus DRL pula? Siapkan dana sekitar Rp 300 ribuan dulu, Sob! Pilihan Warna DRL Di pasaran memang tersedia bermacam pilihan warna cahaya neon-flex untuk modal pembuatan DRL. Namun sebaiknya memilih warna sinar yang sesuai peruntukkan DRL, yakni sebagai petunjuk posisi bagi pemakai jalan lain, terutama dari arah berlawanan.
