Tampilkan di aplikasi

Fenomena bebek jadul mesin ganas, bejat = bebek jahat

Tabloid OTO PLUS - Edisi 10/XIV
29 Agustus 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 10/XIV

Bebek jahat sedang merajalela. Sering kali terlihat bebek jahat berkeliaran di jalanan. Apalagi kalau mengunjungi event yang diisi oleh para pecinta Honda C70 alias Honda classic cub. / Foto : Dok

OTO PLUS
Bebek jahat sedang merajalela. Sering kali terlihat bebek jahat berkeliaran di jalanan. Apalagi kalau mengunjungi event yang diisi oleh para pecinta Honda C70 alias Honda classic cub. Yup, sebutan bebek jahat alias bejat memang dimunculkan oleh komunitas penyuka gaya C70. Dibilang gaya karena hanya sekadar menganut tampilannya. Urusan mesin? Jangan kaget, Sob! Sebab bebek jahat merupakan ungkapan untuk sosok motor bebek, khususnya model C70, dengan ubahan ekstrem pada sektor mesin. Meski begitu, tidak semua motor ber-genre bebek dengan ubahan mesin ekstrim lantas layak disebut bebek jahat.

Kalangan pecinta bebek jahat memiliki klasifikasi tertentu. Bebek jahat didominasi oleh motor-motor yang secara visual bertampang klasik. Biasanya, secara spesifik sebagian besar bebek jahat mengadopsi tampilan motor bebek klasik C70. Menurut Jhon Dhony dari bengkel Donny Spray Tuban, tampang C70 akhir-akhir ini adalah sebuah kamuflase dan kedok belaka. “Di luar tampilan culuk dan klasiknya ini, sosok tersebut menyimpan sebuah ‘misteri’. Performa motor menjadi kunci dan jangan dianggap remeh. Motor tersebut ‘jahat’ karena dapur pacu bisa diajak lari kencang. Benar-benar bagai bumi dan langit ketika membandingkan antara tampilan dan mesinnya,” terang pemilik Honda Legenda yang dimodifikasi ala Honda C70 ini.

Para pecinta trend ini seakan selalu menghembuskan fenomena baru. Sehingga dalam perkembangannya, upgrade performa mesin ditempuh dengan berbagai cara. Dari perlakuan sederhana seperti optimalisasi performa mesin rebah hingga langkah radikal, yakni melakukan engine swap. Teknik optimalkan mesin rebah pun nggak bisa dibilang sembarangan. Sebab umumnya sudah mengawinkan blok dan kepala silinder dari mesin kapasitas di atas 150 cc, seperti Honda GL-Pro atau Tiger. Seperti yang dilakukan Ahmad Zainudin dari bengkel Bintang Motor, Sidayu, Gresik. Sepintas sosok mesin yang menancap pada rangka monokok tak beda dengan motor bebek Honda umumnya.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI