Benar kan apa yang OP tulis di edisi lalu, tentang kemungkinan Marquez bisa menjuarai seri Motegi, Jepang (16/10). Meski banyak yang lebih menjagokan antara Lorenzo, Pedrosa, dan Rossi. Hanya saja seri ke-15 ini menjadi mengejutkan, bahkan bagi Marquez, adalah akhirnya ia sekaligus jadi juara dunia di Motegi. Juara dunia MotoGP ketiganya, dan juara dunia GP kelimanya! “Luar biasa. Jujur aku merasa luar biasa. Saat bangun pagi ini aku merasa tekanan yang biasa saja, seperti balapan lainnya. Karena aku merasa sangatlah tidak mungkin menjadi juara dunia di sini,” ujar rider yang bulan ini bakal kembali menyapa fans-nya di Indonesia.
Seperti yang juga OP tulis sebelumnya, ia hanya akan juara dunia di Jepang, jika dan hanya jika MM93 juara seri Motegi. Dengan catatan Rossi maksimal finish ke-15 dan Lorenzo maksimal finish ke-4. Namun apa yang terjadi, MM93 sungguh beruntung. Rossi ketiban apes di lap ke-7, VR46 out ketika berusaha mengejar Marquez yang memimpin balapan sejak lap ke-4. Disusul Lorenzo yang menyusul out di lap ke-20, JL99 seperti halnya VR46 juga di posisi ke-2.
Tentu saja bukan sekadar keberuntungan. Karena sekali lagi, MM93 membuktikan diri mampu mengerti dan menangani ban Michelin, terutama ban depan, dengan sangat baik. Dan itu bisa jadi kuncinya setelah belajar dari VR46, lho. Ya, kesempatan itu diakui datang saat seri ke-7 Catalunya, Barcelona. Ketika MM93 membuntuti VR46 di banyak lap, tercatat selama 16 lap Marquez tepat berada di buntut Rossi. Di seri yang kemudian dimenangi VR46, meski MM93 sempat bertarung dan menyalip di 3 lap terakhir itu. “Aku melihat beberapa hal (tentang bagaimana memperlakukan ban Michelin, Red) dari belakang Valentino di balap itu.” “Itu balap pertama aku mengikuti Valentino selama banyak lap.
