Tampilkan di aplikasi

MotoGP Malaysia aspal baru, masalah baru, juara baru

Tabloid OTO PLUS - Edisi 19/XIV
1 November 2016

Tabloid OTO PLUS - Edisi 19/XIV

Isu yang beredar dalam gelaran GP Malaysia (30/10) kemarin adalah permukaan aspal baru sirkuit Sepang yang butuh waktu lama untuk kering, setelah diguyur hujan. Sesi kualifikasi Moto3 pun terpaksa harus di-red flag.

OTO PLUS
Isu yang beredar dalam gelaran GP Malaysia (30/10) kemarin adalah permukaan aspal baru sirkuit Sepang yang butuh waktu lama untuk kering, setelah diguyur hujan. Sesi kualifikasi Moto3 pun terpaksa harus di-red flag. Saat press conference, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi mengemukakan masalah ini. Namun menariknya, Lorenzo yang dicap kurang kompetitif saat wet race, tak hanya mengkritik, tapi sekaligus memberi pujian.

“Sirkuit ini memiliki grip yang amazing!” kata Lorenzo yang disepakati pembalappembalap lain pada hari Sabtu. Lantas, apa yang membuat pembalap di barisan top five berjatuhan? Ditengarai aspal yang tetap menggigit meski tergenang air ini menjadi masalah, hilangnya kemampuan akselerasi motor, hingga membuat pembalap nekat memajukan titik pengereman hingga akibatnya ban depan kepanasan. Nah lo! “Di sini kami kehilangan akselerasi, sehingga saya harus banyak mem-push brake points. Saya juga harus mem-push di midcorner,” kata Marc Marquez. Karena masalah turunnya kemampuan akselerasi ini, Marquez pun memilih menggunakan cakram rem dari karbon ketimbang baja, meskipun balap digelar dalam kondisi hujan (wet race).

Just info, Marquez mengaku tak pernah menggunakan carbon discs saat wet race. “Tim sempat bilang, masih hujan deras ada terlalu banyak air di trek. Pakai cakram standar saat wet race begini,” ujar Marquez menirukan nasihat timnya. Namun akhirnya Marquez memutuskan memakai karbon. Apakah ini sumber masalah jatuhnya Marquez? “Tidak! Saya terjatuh tanpa menyentuh rem. Saya cuma buka gas ketika menikung dan tiba-tiba saja kehilangan roda depan,” elak Marquez yang apes 2 kali race berturutturut (Phillip Island dan Sepang). Memang diakuinya, cakram karbon di awal balap, digambarkannya dalam kondisi melebihi maksimal. “Jadi saya harus berhati-hati. Tapi ketika genangan air di trek berkurang, rem bekerja terus lebih baik. Terutama di akhir-akhir balap (sebelum terjatuh),” ungkap Marquez yang bersikeras telah mengambil keputusan tepat soal rem.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI