Luar biasa! Dari 5 stage yang telah diselesaikan (Stage 6 dihapuskan), telah terjadi 4 kali perubahan pemimpin klasemen di kategori motor. Ini menunjukkan betapa kompetitifnya persaingan di antara pereli dan pabrikan yang menjadi peserta Dakar 2017 ini.
Sangat sulit menebak, siapa yang menjadi stage winner. Kesalahan sedikit saja akan berakhir fatal.
Toby Price, pereli tim pabrikan KTM telah membuktikan hal ini. Meski sempat difavoritkan mampu menjadi pereli pertama yang menang 2 kali berturut-turut, juara Dakar 2016 ini akhirnya harus mengubur dalam-dalam mimpinya. Price tersungkur 150 km dari finish line di Tupiza (Bolivia).
Tadinya, dengan insiden ini peluang Joan Barreda, pereli tim pabrikan Honda menjadi title contender makin terbuka lebar. Pereli Spanyol ini terus memimpin klasemen sementara pada Stage 3 dan 4. Namun siapa sangka karena kesalahan pengisian bahan bakar, Barreda terkena penalti dan posisinya terlempar dari top 10 hingga klasemen 6 ini.
Lantas siapa yang berpeluang? Memang terlalu dini untuk membuat prediksi karena Dakar Rally ini baru saja merampungkan minggu pertama. Menempuh jarak total sejauh 9.000 km reli lintas negara Amerika Selatan, Paraguay – Bolivia – Argentina ini bakal berlangsung mulai 02 – 14 Januari.
Namun yang menarik adalah munculnya pereli-pereli bukan unggulan utama. Seperti Pablo Quintanilla, pereli Husqvarna yang dianggap tidak all-out dalam memberikan support, kini justru nangkring di posisi kedua di belakang Sam Sunderland yang belum pernah menyelesaikan Dakar selama kariernya (2012 dan 2014).
Atau Adrien van Beveren, pereli lapis dua Yamaha yang mengawali debutnya dakar tahun lalu dan menempati urutan ke-6. Juga Farres Guell Gerard, pereli bukan unggulan tim Himoinsa Team yang membesut motor KTM dan kini menempati urutan ke-4.
Ikuti terus laporan tim OTOPLUS bersama kontributor Maria Guidotti langsung dari Dakar Rally.
