Jadi jangan kaget, setelah nanti memboyong CRF150 dan Africa Twin untuk segmen off-road, Honda juga bakal membawa Rebel datang kemari. Dengan tongkrongannya yang custom-look, Rebel bakal menyasar segmen para penggemar classic custom bike.
Soal Rebel 500 cc dan 300 cc terbaru yang dirilis November 2016 lalu, motor ini sebenarnya sudah diproduksi tahun 1985 silam, dengan mengusung basis mesin twin Nighthawk 250. Rebel 250 atau CMX250 ini, secara desain ada kemiripan dengan Phantom yang masuk ke Indonesia.
Dalam perjalanannya, Rebel 250 yang punya gaya desain factory custom cruiser ini sempat menjadi hits di kalangan remaja karena harganya yang murah, sangat ekonomis dan mudah dikendarai.
Siapa sangka 3 hal ini kembali menjadi kunci sukses di pasaran.
Kesuksesan Ducati dengan Scrambler 600cc di pasar Eropa, Amerika dan Asia semakin menguatkan fakta bahwa muncul kategori pemakai motor baru yang lebih mengutamakan kenyamanan dan pengalaman berkendara yang menyenangkan, ketimbang motor gahar tapi sulit dikendarai, mahal, butuh perawatan khusus dan lain sebagainya.
Harley-Davidson yang semula dikenal fanatik dengan ciri khas mesin V-twin kapasitas besar pun akhirnya memproduksi varian Street 500 cc dan 750 cc untuk penetrasi ke pasar Asia melalui India.
Begitu pula BMW Motorrad yang tanpa sungkan-sungkan lagi memproduksi G310R yang mengusung mesin imut 310 cc hasil kerjasama dengan TVS Motor India.
Di luar brand-brand ini ada sederet brand lain yang menempuh langkah sama. Indian dengan Scout Sixty, Triumph dengan modelmodelnya (Bonneville, Thruxton dan Scrambler), Royal Enfield dan masih banyak lagi. Semua berlomba memenangkan hati konsumen baru, para muda-mudi yang awam soal motor, tapi ingin menjadikannya bagian dari gaya hidupnya.
