Tampilkan di aplikasi

Dakar & Honda Project

Tabloid OTO PLUS - Edisi 30/XIV
26 Januari 2017

Tabloid OTO PLUS - Edisi 30/XIV

Dakar Rally adalah yang kedua setelah MotoGP bagi Honda Racing,’ adalah ungkapan yang diucapkan berkali-kali oleh HRC Vice President, Shuhei Nakamoto. Untuk menekankan, betapa pentingnya Dakar, tahun lalu Nakamoto mengikuti stage-stage pertama, dan begitu pula tahun ini.

OTO PLUS
Nakamoto dijadwalkan bergabung bersama HRC Rally Team pada minggu kedua, saat reli ini meninggalkan Bolivia dan memasuki Argentina.

Meski cuaca buruk berakibat pada penghapusan beberapa stage, namun Nakamoto San tetap hadir dan mengikuti jalannya reli ini dari Salta.

Proyek Honda di Dakar ini menjadi sangat penting sejak kembalinya raksasa otomotif Jepang ini di reli paling ganas dunia ini sejak 2013. Alasan kembalinya Honda ada beberapa. Pertama, balap selalu menjadi laboratorium bagi Honda untuk menguji teknologi baru sebelum ditransfer ke motor produksi massal. Ditambah lagi, Amerika Selatan yang menjadi lokasi baru Dakar sejak pindah dari Afrika tahun 2009, adalah pasar yang penting bagi Honda.

Dan Dakar Rally selalu menjadi sesuatu lebih dari sekedar balap.

Dakar & Honda Project Catatan Maria Guidotti Ini adalah kombinasi antara spirit untuk berpetualang, dan ini adalah tempat, kapan pabrikan mengimplementasikan human experience dan passion yang akan mengaitkan customer pada brand. Ya, balap dan pasar berjalan ke arah yang sama. Dan peluncuran New Honda Africa Twin, seperti yang juga bakal datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini, adalah bagian dari proyek ini.

Pecinta adventure yang merupakan customers Africa Twin melihat CRF 450 Rally dan Dakar sebagai mimpi dan pengalaman paling dahsyat dalam hidupnya, meskipun mereka tidak ikut balapan.

Ini adalah aspek komersial dan marketing yang membuat reli ini sangat penting bagi Honda.

CRF450 Rally yang ikut berkompetisi di Dakar Rally adalah motor dengan teknologi paling canggih di bivouac Dakar. Ketika Honda commit, target mereka hanya satu, memenangkan reli paling ganas di dunia ini. Menempuh jarak 9.000 km untuk menyelesaikan 12 stage melintasi 3 negara (Paraguay, Bolivia dan Argentina). Ditambah lagi 6 stage digelar di kawasan dengan ketinggian 3.500 sampai dengan 4.500 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi cuaca ekstrem.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI