Tampilkan di aplikasi

Kawasaki Ninja 250R 2009

Tabloid OTO PLUS - Edisi 31/XIV
31 Januari 2017

Tabloid OTO PLUS - Edisi 31/XIV

“Saya hanya ambil mesin. Untuk bodi dan rangka comot punya Megelli 250R, biar terlihat rapi,” papar pemilik workshop di kawasan Joglo, Jakarta Barat ini. / Foto : Wawa

OTO PLUS
Sejak kemunculan pertama, bagian dari Kawasaki Ninja 250R yang ikut menjadi daya tarik di pasar roda dua tanah air adalah suara mesinnya.

“Benar-benar berciri mesin 2-silinder. Beda dengan motor sport lain, yang kebanyakan masih single silinder,” bilang Arya Dharmika, owner Ninja 250R asal Palangkaraya.

Namun setelah hampir 8 tahun memiliki motor sport 250 cc tersebut, “Rasanya kok terlalu pasaran. Jadi terpikir bikin bentuk berbeda,” ungkap Arya.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Arya mengontak workshop Megelli Workshop Modified (MWM) Custom, yang memang spesialis motor Megelli.

Sebab, “Saya tertarik dengan desain Megelli 250R. Pasti keren kalau bentuk ala Megelli 250R tapi suara mesin berciri Ninja 250R,” terang Arya.

Wahab Abdullah, dedengkot MWM Custom, langung bereaksi.

“Saya hanya ambil mesin. Untuk bodi dan rangka comot punya Megelli 250R, biar terlihat rapi,” papar pemilik workshop di kawasan Joglo, Jakarta Barat ini.

Namun itupun tidak mudah. “Kemiringan silinder head harus sempurna. Kalau salah atur bisa mempengaruhi center of gravity motor,” terang Wahab, yang turut memperhitungkan bahan engine mounting untuk mengurangi getaran mesin.

Kesan Megelli diperkuat pada proses akhir. “Dikasih cat hitam dan metal gun plus livery motor balap. Biar kesan motor gede Eropa kentara pula,” tutup Arya.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI