Demikian pula yang dilakukan Yandi pada BMW 330i miliknya.
Konsep ubahan adalah menguatkan ciri mobil racing ala jalanan alias street legal racing. “Dan disitulah arti begundal. Meskipun bergaya racing, tapi tetap memiliki aspek fungsional serta andal untuk dipakai sehari-hari,” terangnya.
Dari situlah Yandi berpikir keras untuk penggunaan komponen yang akan dijejalkan pada mobil lansiran 2003 tersebut. Khususnya bagian kaki-kaki. Kenapa? Karena di pasaran barang aftermarket sudah lumrah produk-produk replika.
Apesnya, kalau kualitas kurang bagus, bisa berisiko pelek hancur dengan kondisi jalanan tanah air.
Karena itu, Yandi tak tanggungtanggung lagi. Ditebus satu set lingkar roda berlabel AC Schnitzer ukuran 19 inci. Sebagai informasi, AC Schnitzer merupakan rumah modifikasi asal Jerman sebagai ‘pihak ketiga’ yang memang spesialisasi meningkatkan performa varian dari BMW.
Pelek model Type III tersebut sudah istimewa dengan konstruksi 2-piece. Biar semakin cantik dan mewah, “Semua baut pengikat bagian pelek disepuh pakai emas.
Saya pengin menggabungkan kesan elegan dan racing,” tutur Yandi, yang menyebutkan bahwa total pada satu set pelek tersebut terdapat 76 baut.
Dan mungkin, mobil ini merupakan satu-satunya begundal yang berlapis emas.
Kalau di Indonesia, pasti muncul anggapan kualitas kurang bagus dengan produk KW. Sebab mengacu pada komponen-komponen kualitas kedua alias imitasi.
Namun berbeda dengan KW Suspension yang dipilih Yandi. Satu set coilover produk asal California, Amerika Serikat tersebut berhasil membuat pelek berbaut emas menempel rapi tanpa celah lebar pada sepatbor.
Sesuai konsep modifikasi, Yandi melakukan beberapa sentuhan untuk sektor luar. Paling kentara adalah pemasangan engine hood atau kap mesin berbahan serat karbon.
