saling tukar pakai.
“Ketiga motor ini jeroannya hampir sama.
Jadi untuk mengupgrade performa mesinnya tidak banyak part yang beda. Perbedaan fisik luarnya hanya pada dudukan knalpot di masing-masing motor,” bilang Freddy Gautama dari Ultraspeed Racing yang banyak menjual part upgrade untuk performa.
Di Ultraspeed, paket performa untuk ketiga motor ini secara garis besar dibagi dua, upgrade harian dan balap.
Untuk konsumsi harian, Ultraspeed Racing tetap mempertahankan kapasitas mesin standarnya.
Meski begitu, mereka punya ramuan khusus untuk meningkatkan power mesin.
Beberapa part diganti macam koil, knalpot, ECU, per kopling, dan kampas kopling. Selain itu head ditata ulang dengan pemortingan, plus setting rasio kompresi. “Kalau untuk upgrade harian dengan penggantian ini sudah cukup,” ungkap Freddy.
Rincian biayanya begini, koil Ultraspeed dibanderol Rp 400 ribu, knalpot Pro Liner Rp 850 ribu, ECU aRacer RC Mini 4C Rp 2,5 juta, jasa porting Rp 600 ribu, per kopling CLD Rp 125 ribu, dan kampas kopling CLD Rp 215 ribu.
“Dengan ECU aRacer ini konsumen dibebaskan biaya setting dan juga dibebaskan biaya satu kali dyno motornya,” lanjut Freddy.
Namanya juga buat balap, perubahannya tentu saja jauh lebih banyak. Bahkan part penggantinya pun berbeda. “Kalau untuk balap, ECU berbeda dengan harian. ECU balap pakai aRacer 1 Super yang punya keunggulan ubah setingan lebih banyak sesuai yang diinginkan,” terang Freddy.
Untuk part yang di-upgrade, pergantian seperti yang dilakukan di paket harian tapi lantas ditambah dengan ubahan kem dan reamer throttle body. “Sebenarnya masih banyak lagi, namun saya kira dengan ubahan kem dan reamer throttle body sudah lumayan.” Estimasi tambahan belanjaan sebagai berikut, ECU aRacer 1 Super Rp 6 juta. Lantas kem mentah Rp 800 ribu, ditambah biaya copy kem Rp 800 ribu. Kemudian reamer throttle body Rp 350 ribu. Terakhir, jasa pemasangan Rp 1,5 juta.
