Pertanyaan ini tak bisa serta merta dijawab. Sebab jika diukur di atas dyno, hasil pengaruhnya bakal bervariasi. Terlebih kepala silinder berisi banyak komponen yang saling terkait. Dari kem, klep, per klep, hingga ruang bakar.
Pengaruh head cylinder lebih pas disebut sebagai basis performa power yang mampu dibangkitkan sebuah mesin motor bakar. Sebagai gambaran, Sobat pasti mengenal di roadrace ada kelas MP5 yang mewajibkan kepala silinder harus standar.
Revisi hanya boleh dilakukan pada bahan valve seat dan valve guide alias bosh klep. Porting dan ukuran klep pun wajib standar. Hanya kem yang boleh dimodifikasi. Nah, bahkan dengan piston yang harus gunakan standar pun, mesin MP5 (Kelas Motor 4-Tak Injeksi s/d 150 cc) ini kini powernya sudah luar biasa. Salah satu data yang diungkap oleh BRT, menyebut motor MX King spek MP5 itu sudah mampu menelurkan tenaga hingga 21 dk. Padahal kondisi standarnya 13 dk.
Jadi bisa terlihat kenaikan powernya sudah bisa menembus 60 persen! Lho, dimensi kepala silindernya padahal masih serba standar. Perubahan hanya di material valve seat dan bosh klep. Jadi lebih penting kemnya, lebih besar pengaruh kemnya, dong?
