Tampilkan di aplikasi

Teori big bang Honda RC213V

Tabloid OTO PLUS - Edisi 39
21 Maret 2017

Tabloid OTO PLUS - Edisi 39

Satu Hati Bukan Satu Marquez

OTO PLUS
Dalam bahasan astronomi, Big Bang Theory atau teori ledakan besar menjadi teori untuk perekaan model kosmologi yang berlaku bagi alam semesta. Dari periode awal hingga selanjutnya berevolusi layaknya diawali sebuah ledakan dalam skala sangat-sangat besar. Tetapi bagi Honda, Big Bang menjadi jawaban untuk revolusi motor MotoGP mereka di 2017 ini.

Honda sebenarnya mempelopori penggunaan mesin konfigurasi Big Bang di GP500 pada 1992. Tetapi tidak menyukai tipikal mesin ini karena relatif lebih susah untuk diproduksi massal, dan relatif lebih boros BBM. Sebaliknya, konfigurasi mesin Screamer yang liar dalam hal rpm dan power. Hal ini bagi Honda menjadi ajang yang tepat riset teknologi sasis dan elektronik.

Hasil risetnya, bisa diturunkan di motor produksi massalnya. Tetapi Sejak 2015 , Ketika Dorna mewajibkan menggunakan ECU Magneti Marelli, Honda yang mengembangkan sendiri hardware dan software pun jelas terkebiri. Sebab tingkat teknologi elektronik Honda sebelumnya sudah jauh lebih maju. Musim 2016 dengan kewajiban memakai unified software dari Dorna, Honda pun semakin terkekang.
Tabloid OTO PLUS di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI