Jika sudah dekat, seorang teman pasti memberikan kepercayaan penuh pada sahabatnya. Hal tersebut dirasakan oleh Muhammad Faizal, punggawa workshop Wander Machine. “Saya mendapat order dari teman dekat, yakni Erik Erlangga,” ujarnya. “Bikin motor custom dengan konsep dan ubahan yang benarbenar dipasrahkan sepenuhnya pada saya.” Ide dan kreasi diolah semaksimal mungkin. Memang lebih enak kalau konsep serta ubahan tanpa ada syarat khusus. Namun, “Kepercayaan teman bisa hilang kalau hasil nggak bagus,” tutur Faizal.
Tak ayal satu unit Suzuki Thunder 250 diamati mendetail terlebih dulu sebelum melakukan rombakan. “Set-elah muncul ide pas dan diobrolkan dengan pemilik motor, barulah saya mengerjakan proyek tersebut. Konsepnya adalah café racer,” jelasnya.
Supaya muncul kreasi berciri khas Wander Machine, “Saya coba menggabungkan konsep pelat besi dan aluminium. Soalnya sudah terpikir sebelumnya. Dan baru kali ini bisa mewujudkannya,” ungkap Faizal.
Berkat kerja sama antara builder dan sahabat yang selalu support, “Akhirnya diberi nama Wanderlust. Secara kata berarti jiwa petualang, namun bisa diartikan pula Wander Lust yang merupakan hasrat dari workshop Wander Machine,” tutur Faizal.
