Tampilkan di aplikasi

Laboratorium alami mamalia purba

Majalah Peluang - Edisi 84
26 Maret 2018

Majalah Peluang - Edisi 84

Jangan dikira Lampung tak memiliki tempat menarik untuk dikunjungi.

Peluang
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) telanjur identik dengan gajah. Meski di sana juga tempat hidup satwa langka seperti badak dan harimau Sumatera. Luasnya 125.621,3 hektare. Taman ini mewakili ekosistem hutan dataran rendah. Terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Tempat ini cocok untuk tracking di hutan rimba atau berperahu motor ke hulu atau hilir sungai. Anda bisa menengok-nengok Taman Nasional dengan menunggang gajah. Waktu terbaik untuk bisa melihat satwa-satwa liar itu adalah pagi atau sore hari. Safari di malam hari di sini tentu memicu sensasi. Hewan tertentu lebih aktif di malam hari. Sayangnya, jam berkunjung terbatas hingga pukul 16:00 WIB.

Peruntukan TNWK terbagi tiga. Way Kambas lebih untuk kegiatan berkemah. Way Kanan untuk kegiatan penelitian dan penangkaran badak, dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti. Sedangkan Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.

Selain TNWK dan gajah yang jadi ikon, di provinsi paling selatan Pulau Andalas ini terdapat sejumlah destinasi menarik. Untuk wilayah pantai, lokasi berikut ini tak sepatutnya diabaikan jika Anda mengunjungi Bumi Ruwa Jurai. Sebut saja Pantai Sari Ringgung dengan hamparan cantik pasir putihnya, sunset dan sunrise yang jadi favorit liburan keluarga.

Di pantai ini sudah tersedia fasilitas yang cukup. Dari sini kunjungi pula Pulau Pasir Timbul dan Pulau Tegal. Letaknya di tengah-tengah laut. Berlayar 15-25 menit dengan perahu kecil/jukung dari dermaga Ringgung.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI