Tampilkan di aplikasi

Cina lebih menakutkan

Majalah Peluang - Edisi 82
26 Maret 2018

Majalah Peluang - Edisi 82

Ancaman terbesar datang dari risiko perlambatan ekonomi Cina.

Peluang
Meski ekonomi diprediksi akan tumbuh lebih baik dibanding 2016, namun dibayangi risiko eksternal. Ancaman terbesar datang dari risiko perlambatan ekonomi Cina.

Di tengah risiko ketidakpastian global, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1 persen. Sumber ketidakpastian berasal dari rencana kenaikan suku bunga The Fed, ekonomi Jepang, dan perlambatan Cina.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam pemaparan Outlook Perekonomian Indonesia 2017, pada 8 Desember 2016 di Jakarta, mengatakan Cina berencana mengetatkan kebijakan ekonomi untuk menghadapi risiko peningkatan utang. Pengetatan dilakukan dengan mengalihkan basis pertumbuhan dari investasi ke konsumsi.

“Dampak kebijakan Cina lebih besar efeknya bagi kita dibanding kebijakan ekstrem presiden terpilih AS, Donald Trump,” ujar Menteri Bambang. Cina sedang berjibaku menghadapi risiko utang, baik utang pemerintah maupun swasta.

Bila ekonomi Cina mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal terpengaruh sebesar -0,72 persen dari baseline. Hal ini tidak lepas dari besarnya nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu itu. Sementara, perlambatan ekonomi Amerika Serikat hanya akan berpengaruh sebesar -0,4 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Pengaruh dari Amerika Serikat, berasal dari janji kampanye Trump, di antaranya berupa penerapan amnesti pajak dan memotong anggaran untuk kebijakan populis. Trump juga berencana menerapkan proteksi perdagangan dengan mengenakan tarif 34-45 untuk perdagangan dengan Cina dan Meksiko.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI