Ada yang meniti jalur sukses di usia muda. Ada juga yang setelah berusia senja. Yang pasti, tak ada rumus baku. Yang juga pasti, siapkan diri dan mulailah melangkah. Start itu bisa pada usia berapa saja. Jemput masa depan dengan kesiapan dan keyakinan.
USIA muda bukan halangan untuk sukses. Datanglah ke kantor pusat outlet modern seperti Carrefour atau Matahari, Merchandizer Managernya (MD), rata-rata berusia di bawah 35 tahun. Di masa lalu, MD Manager di kantor pusat Hero pada umumnya mereka yang berusia 40-50 tahun. Demikian juga di Unilever ataupun OT (Orang Tua Group). Marketing dan Product Manager-nya didominasi anakanak muda yang bersemangat.
Bertandanglah ke kantor pusat televisi yang sedang naik daun, seperti Trans TV dan Trans 7, Anda bakal menjumpai profesional muda mendominasi gedung itu. Keadaan yang tidak jauh berbeda akan Anda jumpai di dunia perbankan. Sandiaga Salahudin Uno, Wagub DKI terpilih 2017-2022, memiliki 50.000 karyawan pada usia 40 tahun. Artinya, usia muda terbukti bukan penghalang (di jalur sukses). Sebaliknya, justru peluang yang luar biasa.
Jika demikian gejalanya, “Saya justru menjadi minder dan berpikir, masa saya sudah lewat karena saya sudah tua dan sudah pensiun. Apa saya (masih) bisa maju? Apa saya (masih) bisa melakukan pekerjaan besar? Bukankah saya sudah ketuaan?” Jawaban terbaik untuk ini, “Lebih baik terlambat daripada tidak pernah mencapai keberhasilan. Menjadi pengusaha di usia relatif lanjut, mengapa tidak?”
