Perancis merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Euro. Negara yang dikenal sebagai pusat mode dunia ini juga menjadi tempat yang ramah bagi perkembangan koperasi. Total koperasi ada 22.500 koperasi dengan jumlah anggota 26 juta orang dan mempekerjakan pegawai sebanyak 1,2 juta orang.
Kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 12% dengan perputaran uang mencapai 300 miliar euro per tahun. Keberhasilan koperasi di Perancis tidak lepas dari pengawasan ketat yang dilakukan pemerintah. Seluruh koperasi wajib mengelola usahanya sesuai dengan regulasi. Bagi yang melanggar akan dikenai sanksi tegas. Untuk memastikan pengelolaan koperasi sesuai regulasi ada audit independen.
Dalam atmosfer yang kondusif tersebut, tidak heran Groupe Credit Agricole mampu melesat menjadi kampiun koperasi dunia. International Co-operative Alliance (ICA) dalam laporan terbarunya (2017) menempatkan Credit Agricole sebagai koperasi dengan omzet terbesar yaitu 70,89 miliar dollar AS. Ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut Agricole bertengger di puncak koperasi besar dunia.
Credit Agricole sering pula disebut “la banque verte” atau bank hijau karena hubungan historisnya dengan pertanian. Pada tahun awal berdiri, skim pinjaman dirancang khusus untuk jangka pendek yang diberikan sebagai uang muka panen. Tujuannya, agar para petani dapat hidup lebih tenangdan nyaman. Dalam perkembangannya, skim itu berlanjut menjadi pinjaman jangka menengah dan jangka panjang.
