Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Paradigma Nusantara

Agenda Dekolonisasi Menuju Kemandirian Sains

1 Pembaca
Rp 100.000 15%
Rp 85.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 255.000 13%
Rp 73.667 /orang
Rp 221.000

5 Pembaca
Rp 425.000 20%
Rp 68.000 /orang
Rp 340.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini "menggugat" kemapanan sains yang selama ini menjadi acuan para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ketidakmapanan itu diungkapkan melalui kritikan atas Asumsi Trilogi Filsafat Barat yaitu ontologiepistemologi-aksiologi. Bagaimana mungkin sebuah ilmu dibangun atas dasar asumsi yang selalu berubah tergantung paradigma positif, interpretif, kritis, posmodern maupun spiritual dan entah berubah secara empiris menjadi paradigma apa lagi? Aji Dedi mengajak kita untuk kembali ke jati diri Nusantara dengan mengunakan Kaidah yang tidak lagi melihat oposisi Barat atau Timur, tetapi djalankan melalui Hikmah yang Arif, Holistik dan tentu saja tidak berarti meninggalkan aspek Rasional hingga Religius. Menjadi wajar mengapa kita masih terus mem"bebek" dan galau untuk "mengejar ketertinggalan" karena ilmu kita sepi dari kreativitas yang asli berakar dari Nusantara. Mari berpikir sebagai manusia Nusantara, karena jika berpikir saja dibatasi 'asumsi' yang jauh dari kedirian kia, lalu kapan kita mencapai kemerdekaan sejati?

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Aji Dedi Mulawarman
Editor: Ari Kamayanti

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786236366226
Terbit: April 2022 , 153 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini "menggugat" kemapanan sains yang selama ini menjadi acuan para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ketidakmapanan itu diungkapkan melalui kritikan atas Asumsi Trilogi Filsafat Barat yaitu ontologiepistemologi-aksiologi. Bagaimana mungkin sebuah ilmu dibangun atas dasar asumsi yang selalu berubah tergantung paradigma positif, interpretif, kritis, posmodern maupun spiritual dan entah berubah secara empiris menjadi paradigma apa lagi? Aji Dedi mengajak kita untuk kembali ke jati diri Nusantara dengan mengunakan Kaidah yang tidak lagi melihat oposisi Barat atau Timur, tetapi djalankan melalui Hikmah yang Arif, Holistik dan tentu saja tidak berarti meninggalkan aspek Rasional hingga Religius. Menjadi wajar mengapa kita masih terus mem"bebek" dan galau untuk "mengejar ketertinggalan" karena ilmu kita sepi dari kreativitas yang asli berakar dari Nusantara. Mari berpikir sebagai manusia Nusantara, karena jika berpikir saja dibatasi 'asumsi' yang jauh dari kedirian kia, lalu kapan kita mencapai kemerdekaan sejati?

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Dursus tentang kemerdekaan Indonesia, khususnya secara substansial, telah banyak dilontarkan dalam berbagai diskusi. Secara nyata, Indonesia terjebak dalam pusaran neo-kolonisasi, terpenting yang paling banyak disoroti adalah pada kajian politik ekonomi. Pertanyaan yang selalu terdengar dengan jawaban yang (mungkin) tak kalah basinya adalah: Apakah Indonesia menjadi pro-investor dan meminggirkan kepentingan rakyatnya sendiri? Apakah kita dalam tarikan Amerika atau Cina? Apakah kita telah terjebak dalam gurita kekuatan Multi National Companies melalui kesepakatan atau paktapakta internasional atas nama pasar bebas? Apakah kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, ketenagakerjaan, dan bahkan budaya telah dirancang sedemikian rupa untuk mengalirkan cuan-cuan ke pundi pihakpihak tertentu yang berkuasa? Masih banyak pertanyaan serupa lainnya.

Buku ini menawarkan sesuatu yang baru dan khas, yang sudah menjadi keunikan karakter penulisnya, AD. Mulawarman. Sebelumnya, buku-buku karya penulis tunggalnya menjadi best seller dengan napas kritis sudah menjadi sebuah track record yang tak bisa diabaikan. Di sini saya hanya akan membahas beberapa dari karya beliau sebagai penulis tunggal karena masih banyak karya beliau bersinergi dengan penulis lain yang tak mungkin disebutkan satu per satu. Sebut saja “Jang Oetama: Jejak dan Peradaban HOS Tjokroaminoto” yang karenanya melahirkan gerakan kepemudaan dan kebangsaan yaitu Yayasan Rumah Peneleh dan Yayasan Peneleh Jang Oetama.

Buku selanjutnya tak kalah fenomenal adalah “2024: Hijrah untuk Negeri (Indonesia di ayunan kehancuran atau kebangkitan peradaban)”, yang memberikan pandangan kritis tentang arah kebangkitan (di sini penulis masih memberikan pandangan optimis) Indonesia setelah sebuah pemetaan cerdas tentang peradaban, siklusnya dalam rentetan sejarah, serta kecenderungan institutional drift yang dominan (bukan berarti yang terbaik). Buku terakhir “Akuntansi Pertanian: a Prophetic Legacy” melakukan sebuah pemikiran “beyond” tentang akuntansi pertanian dengan mengangkat isu keilahian visi akuntansi yang sebenarnya bermula dari aktivitas pertanian. Buku ini menjadi sebuah dobrakan karena selama ini akuntansi pertanian tidak pernah menjadi mata kuliah khusus yang bisa ditemui di jurusan akuntansi, terlepas dari fakta bahwa Indonesia adalah negara agrikultur.

“Dobrakan” untuk menjadikan Indonesia merdeka, atau di Peneleh (sebutan ringkas untuk Yayasan Peneleh Jang Oetama) biasa diteriakkan dengan zelfbestuur, jelas nyata dalam buku ini. Seperti yang tadi saya uraikan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan basi tentang neo-kolonialisme, buku ini mengajak pembaca masuk ke dalam sebuah pertanyaan penting. Bagaimana mungkin kita bisa mendobrak keterjajahan apabila ilmu yang kita kembangkan dan praktikkan bukanlah ilmu asli negara kita? Paradigma berpikir para ilmuwan kini telah terjajah dengan Paradigma Barat, baik Positivisme, Kritis, Posmodernisme, maupun Spiritual.

Penulis

Aji Dedi Mulawarman - Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam atau FORDEBI adalah wadah bagi dosen dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan kurikulum, SDM, dan riset di bidang ekonomi, manajemen, dan akuntansi syariah.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Menemukan Permata Nusantara
Bab 2 Penjara Filsafat Modern
Bab 3 Kaidah Hikmah Paradigma Nusantara
Bab 4 Konstruksi Metodologi Nusantara: Belajar Dari Sunan Kalijaga
Bab 5 Catatan Akhir