Tampilkan di aplikasi

Kepri tersentak

Majalah Portonews - Edisi 08/2019
5 Agustus 2019

Majalah Portonews - Edisi 08/2019

Nurdin Basirun ketika dikawal untuk diperiksa

Portonews
Mata seorang pensiunan salah satu kantor di lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Raja Sulaiman (58) nyaris terbelalak mendengar Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan KPK, Rabu (10/7/2019).

“Saya tidak yakin NB tergiur dengan uang Singapura sebanyak 6.000 dolar itu. NB orang kaya dan dia menantu dari pengusaha kapal di Tanjung Balai Karimun. Semua orang di sana (Karimun) tahu NB tokoh yang jiwa sosialnya tinggi.

Suka membantu masyarakat yang susah,” ucap Raja tatkala berbincang dengan PORTONEWS di Kapal Motor Bukit Raya milik Pelni, pertengahan Juli 2019. Bagi masyarakat di Kepulauan Riau, Nurdin Basirun dikenal sebagai pengusaha dan juga kapten kapal laut.

Nurdin kerap membawa sendiri kapal yang dimilikinya. “Pak Nurdin itu keluarganya kaya raya. Pemilik kapal dan dia sendiri terkadang nakhodai kapal barang milik dia,” tutur Fery Ahmadi, salah satu warga Anambas. Konon, istri Nurdin, Noorlizah juga berasal dari keluarga kaya raya.

Perusahaan milik istrinya dikabarkan sebagai pengelola salah satu bandara terkenal di dunia yang dekat dengan Kepulauan Riau. Tertangkapnya Nurdin menambah daftar kepala daerah yang terjaring OTT KPK sepanjang 2019, setelah Bupati Mesuji dan Bupati Talaud.

Saat itu, Nurdin ditangkap di Kota Tajungpinang bersama lima orangnya lainnya dan segera digelandang ke Mapolres Tanjungpinang. Menurut KPK, lima pejabat lainnya terdiri atas kepala dinas di bidang kelautan, kepala bidang, dua staf dinas, dan pihak swasta.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, dalam OTT tersebut KPK mengamankan sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan dolar Singapura sebesar SGD 6.000.
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI