Tampilkan di aplikasi

Pemuliaan tanaman lewat iptek nuklir

Majalah Portonews - Edisi 08/2019
5 Agustus 2019

Majalah Portonews - Edisi 08/2019

Pemuliaan Tanaman Lewat Iptek Nuklir

Portonews
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) rupanya bukan hanya berkutat pada energi. Sektor pertanian pun dapat memanfaatkan tenaga nuklir sebagai basis pengembangan. Apalagi pertanian, utamanya tanaman padi, menjadi salah satu Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Nasional.

Melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangkan penelitian varietas padi atau bisa juga disebut penelitian bidang pemuliaan tanaman. Penelitian ini intinya adalah merakit varietas unggul baru, menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Baik dari segi produksi dan ketahanan dari hama dan penyakit maupun kualitas tanaman. Melalui penelitian ini Batan, menyajikan adanya varietas baru tanaman pangan di Indonesia. Sejumlah daerah merespon temuan varietas pangan itu. Batan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sudah maju dan siap mandiri secara pangan.

Bahkan varietas baru tanaman pangan ini lebih unggul dibandingkan varietas sebelumnya. Menurut Sobrizal, Peneliti Pemuliaan Tanaman PAIR Batan, jenis tanaman yang dikerjakan dalam kelompok penelitian pemuliaan tanaman ini lebih banyak ke tanaman pangan, utamanya padi, kedelai, sorgum dan gandum serta kacang tanah dan kacang hijau.

Namun karena keterbatasan sumber daya manusia, penelitian kacang tanah dan kacang hijau tidak begitu intensif. “Untuk tanaman padi, Batan telah menghasilkan 25 varietas unggul. Mulai dari Atomita 1, yang dilepas pada tahun 1982. Kemudian yang sudah ada SK nya untuk padi adalah mustajab. Mustajab adalah perbaikan varietas lokal Jawa Barat, yang dilepas pada tahun 2018,” kata Sobrizal pada PORTONEWS Rabu (10/7/2019) di ruang kerjanya Komplek Batan, Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI